Langsung ke konten utama

Inilah Sosok Lora Ismail Al-Kholilie, Cucu Syaikhona Kholil Asal Bangkalan Yang Penuh Inspiratif Bagi Kalangan Pecinta Bahasa Arab

Foto: https://cariustadz.id/ustadz/detail/Lora-Ismail-Amin-Kholil-562152

Tidak sedikit masyarakat di Indonesia telah memanfaatkan media sosial sebagai sarana pembelajaran guna memperdalam ilmu agama yang dimiliki melalui menonton tayangan kontennya, terkhusus kaum muda. Tetapi kenyataan diluar sana menyatakan bahwa tidak sedikit pendakwah di media sosial yang nekat mengaburkan kebenaran informasi hanya demi mencari popularitas semata. Maka dari itu, memilih referensi konten yang tidak sesat harus dilakukan dengan filtrasi yang ketat, bijak, tepat dan kompeten, terlebih lagi tidak sedikit influencer yang melakukan kesalahan fatal seperti memberikan salah pengartian terhadap beberapa hal, seperti penyesatan secara pemahaman ilmu pengetahuan terhadap beberapa kalimat-kalimat Bahasa Arab yang menjadi tren di kalangan masyarakat itu sendiri.

Hal ini ternyata telah menjadi suatu perhatian yang khusus bagi sosok Lora Ismail Al-Kholilie, seorang influencer sekaligus ulama' yang lahir di Bangkalan, 17 November 1992. Ia merupakan sosok influencer yang senantiasa membuat konten edukasi seputar dakwah dan Bahasa Arab dengan memberikan penjelasan yang selalu menarik dan mudah dipahami bagi kalangan anak muda kekinian, sehingga telah menginspirasi bagi banyak orang diluar sana. Sebelum terjun berdakwah di media sosial, Lora Ismael Al-Kholie sempat menimba ilmu muli dari masa remaja pada beberapa tempat, seperti: Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati Jepara asuhan KH. Taufiqul Hakim, Pondok Pesantren al-Anwar Sarang Rembang asuhan Alm. KH. Maimoen Zubair, hingga darul Mustafa Tarim Yaman asuhan Habib Umar bin Al-Hafidz.

Melalui riwayat hidupnya, Lora Ismael Al-Kholilie dibesarkan pada lingkungan Pondok Pesantren Al-Falah Assalafi Al-Kholili Bangkalan Madura yang dimana pondok pesantren tersebut dulunya milik ayahnya sendiri yaitu Alm. KH. Amin Yasin Kholil, sekaligus keturunan dari Syaikhona Kholil yang merupakan salah satu dari ulama’ kharismatik di Indonesia pada masanya. Lora Ismael Al-Kholilie merupakan penulis yang sangat aktif, ia telah menerbitkan beberapa buku, seperti: Kompas Kehidupan, Cerita dari Tarim, dan Catatan. Ia juga telah memiliki sekitar 714 ribu pengikut pada akun Instagram resmi miliknya @ismaelalkholilie. Pada saat ini, Lora Ismael Al-Kholilie kini berfokus untuk mengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Assalafi Al-Kholili Bangkalan Madura setelah sepeninggal ayahnya.

Foto: Lora Ismael Al-Kholilie Bersama Pengurus dari UKM Al-Izzah dan STEC IAIN Kudus Pada Acara FESBA 2022

Upaya-upaya yang telah Lora Ismael Al-Kholilie lakukan telah berdampak banyak bagi masyarakat luas. Selain aktif berdakwah di pondok pesantren dan media sosial. Ia seringkali hadir pada beberapa forum sebagai pemateri dan narasumber. Salah satunya ialah ketika ia sempat hadir menjadi pemateri sekaligus narasumber pada acara Seminar Umum dalam rangka Festival Bahasa (FESBA) 2022 yang pernah diadakan oleh UKM Al-Izzah IAIN Kudus yang berkolaborasi dengan UKM STEC IAIN Kudus. Baginya, manusia yang telah dibekali akal oleh Allah SWT harus berupaya untuk menggerakkan pikirannya guna memberikan ilmu yang bermanfaat kepada manusia lainnya dengan menerapkan berbagai metode yang ada.

Penulis : Elfin

Editor : Salma


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Konservasi Nilai dan Karakter

PENDIDIKAN NILAI DAN KARAKTER DI ERA SEKARANG Siyam Fitriyani Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Kudus, E-mail: fitriyanisiyam321@gmail.com Nomor Hp : 08816770699 ABSTRAK         Karakter bisa diartikan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku seseorang, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, berperilaku jelek, bisa dikatakan berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang berperilaku sesuai dengan kaidah moral bisa dikatakan orang yang berkarakter mulia. Nilai karakter konservasi adalah sikap pribadi yang stabil untuk selalu berusaha melindungi dan melestarikan nilai budaya serta perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Pendidikan karakter berbasis konservasi berupaya untuk menyemaikan dan mengembangkan nilai-nilai religius, jujur, peduli, toleran, demokratis, santun, cerdas, dan tangguh dalam bermasyarakat ataupun dalam diri mahasiswa dengan maksud agar mereka mampu menjadi...

Abu Aswad Ad-Du'ali Sang Penemu Harakat

      (Gambar: http://tahfizhdulido.com)  Tidak bisa dipungkiri bahwa Al-Quran yang selalu kita baca saat ini ternyata amat jauh berbeda dengan Al-Qu'an asli pada zaman Rasulullah. Hal ini dikarenakan pada mulanya Al-Quran turun kepada Rasulullah tanpa adanya tanda baca dan syakal sama sekali. Barang tentu sangat sulit bagi kita untuk membacanya. Apalagi huruf-huruf yang memiliki bentuk yang sama tanpa adanya titik, pasti susah untuk membedakannya.  Berkat ijtihad para tabi'in dan Ulama' terdahulu yang telah berhasil memudahkan pembacaan Al-Quran yakni dengan memberikan tanda baca pada Al-Quran.  Al-Quran yang semula polos kemudian oleh Abu Aswad Ad-Du'ali diberikan titik agar membedakan huruf yang dibaca fathah, kasrah, atau dhammah.  Abu Aswad Ad-Du'ali yang memiliki nama asli Dzalam bin Amru bin Sufyan bin Jandal bin Yu'mar bin Du'ali lahir di Basrah yakni pada tahun 603 M. Ia merupakan murid kinasih Ali bin Abi Thalib. Abu Aswad Ad-Du'ali dikenal s...