Langsung ke konten utama

Satukan Doa dan Kebersamaan, Amaliah Bulanan UKM Al-Izzah Berjalan Lancar

  

Foto: Prosesi Mahallul Qiyam oleh Ikhwan

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Al-Izzah IAIN Kudus menggelar Amaliah bulanan pada Senin (19/5/2025) di Maktab UKM Al-Izzah, Gedung PKM Lantai 2, Kampus Timur, IAIN Kudus. Kegiatan yang dimulai pukul 15.30 WIB ini diikuti oleh para pengurus dan a'dlo sebagai bagian dari program kerja Qism Ijtima'iyyah. Amaliah kali ini diniatkan untuk mendoakan kelancaran MSBAH II yang akan digelar pada 28 Mei mendatang.

Acara dimulai dengan pembacaan Maulid Nabi sebagai bentuk cinta kepada Rasulullah SAW, dilanjutkan dengan doa bersama agar seluruh agenda UKM Al-Izzah diberi keberkahan. Suasana hangat dan penuh makna mempererat ukhuwah antar pengurus dan anggota. Rois 'Am UKM Al-Izzah, Wisuda, menyampaikan, "Kegiatan ini bukan hanya sarana ibadah, tapi juga menjadi wadah perekat kebersamaan dan memberikan suntikan energi positif lewat doa yang dibacakan bersama."

Foto: Prosesi Mahallul Qiyam oleh Akhwat

Salah satu pengurus, Ummi, membagikan kesannya, "Alhamdulillah, suasananya sangat positif dan penuh kekeluargaan. Kegiatan ini bukan hanya mempererat hubungan antar anggota, tapi juga menumbuhkan semangat beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT." Penanggung jawab progja, Ulfa, menjelaskan, "Amaliah ini sudah berjalan sejak setahun lalu sebagai inisiatif Qism Ijtima’iyyah untuk membiasakan pengurus dan anggota dengan nilai-nilai Islam melalui momen sederhana namun bermakna."

Amaliah diharapkan dapat terus menjadi tradisi positif yang memperkuat nilai spiritual, kekompakan, dan karakter Islami seluruh anggota UKM Al-Izzah. Pembacaan Maulid Berzanji pun menjadi momen mudzakarah yang mengingatkan pada keteladanan Nabi sekaligus memperkuat semangat spiritual seluruh anggota di tengah kesibukan masing-masing.

 

Penulis: Salma

Editor: Elfin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Konservasi Nilai dan Karakter

PENDIDIKAN NILAI DAN KARAKTER DI ERA SEKARANG Siyam Fitriyani Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Kudus, E-mail: fitriyanisiyam321@gmail.com Nomor Hp : 08816770699 ABSTRAK         Karakter bisa diartikan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku seseorang, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, berperilaku jelek, bisa dikatakan berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang berperilaku sesuai dengan kaidah moral bisa dikatakan orang yang berkarakter mulia. Nilai karakter konservasi adalah sikap pribadi yang stabil untuk selalu berusaha melindungi dan melestarikan nilai budaya serta perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Pendidikan karakter berbasis konservasi berupaya untuk menyemaikan dan mengembangkan nilai-nilai religius, jujur, peduli, toleran, demokratis, santun, cerdas, dan tangguh dalam bermasyarakat ataupun dalam diri mahasiswa dengan maksud agar mereka mampu menjadi...

Inilah Sosok Lora Ismail Al-Kholilie, Cucu Syaikhona Kholil Asal Bangkalan Yang Penuh Inspiratif Bagi Kalangan Pecinta Bahasa Arab

Foto: https://cariustadz.id/ustadz/detail/Lora-Ismail-Amin-Kholil-562152 Tidak sedikit masyarakat di Indonesia telah memanfaatkan media sosial sebagai sarana pembelajaran guna memperdalam ilmu agama yang dimiliki melalui menonton tayangan kontennya, terkhusus kaum muda. Tetapi kenyataan diluar sana menyatakan bahwa tidak sedikit pendakwah di media sosial yang nekat mengaburkan kebenaran informasi hanya demi mencari popularitas semata. Maka dari itu, memilih referensi konten yang tidak sesat harus dilakukan dengan filtrasi yang ketat, bijak, tepat dan kompeten, terlebih lagi tidak sedikit influencer yang melakukan kesalahan fatal seperti memberikan salah pengartian terhadap beberapa hal, seperti penyesatan secara pemahaman ilmu pengetahuan terhadap beberapa kalimat-kalimat Bahasa Arab yang menjadi tren di kalangan masyarakat itu sendiri. Hal ini ternyata telah menjadi suatu perhatian yang khusus bagi sosok Lora Ismail Al-Kholilie, seorang influencer sekaligus ulama' yang lahir di ...

Abu Aswad Ad-Du'ali Sang Penemu Harakat

      (Gambar: http://tahfizhdulido.com)  Tidak bisa dipungkiri bahwa Al-Quran yang selalu kita baca saat ini ternyata amat jauh berbeda dengan Al-Qu'an asli pada zaman Rasulullah. Hal ini dikarenakan pada mulanya Al-Quran turun kepada Rasulullah tanpa adanya tanda baca dan syakal sama sekali. Barang tentu sangat sulit bagi kita untuk membacanya. Apalagi huruf-huruf yang memiliki bentuk yang sama tanpa adanya titik, pasti susah untuk membedakannya.  Berkat ijtihad para tabi'in dan Ulama' terdahulu yang telah berhasil memudahkan pembacaan Al-Quran yakni dengan memberikan tanda baca pada Al-Quran.  Al-Quran yang semula polos kemudian oleh Abu Aswad Ad-Du'ali diberikan titik agar membedakan huruf yang dibaca fathah, kasrah, atau dhammah.  Abu Aswad Ad-Du'ali yang memiliki nama asli Dzalam bin Amru bin Sufyan bin Jandal bin Yu'mar bin Du'ali lahir di Basrah yakni pada tahun 603 M. Ia merupakan murid kinasih Ali bin Abi Thalib. Abu Aswad Ad-Du'ali dikenal s...