Langsung ke konten utama

Demi Kuatkan Raga Bersama-sama, UKM Al-Izzah IAIN Kudus Gelar Kegiatan "Have Fun'" dengan Badminton dan Futsal




Foto: Foto Bersama Selepas acara Have Fun! Berlangsung

UKM Al-Izzah IAIN Kudus baru saja menggelar kegiatan "Have Fun" yang berisikan latihan olahraga badminton dan futsal pada Kamis, 22 Mei 2025 di Markas Blackstone, Kudus. Kegiatan tersebut bersifat terbuka untuk umum dan diikuti oleh para anggota, pengurus, serta para demisioner dari UKM Al-Izzah. Acara ini menciptakan suasana yang santai dan seru, selaras dengan judul kegiatannya. Para peserta tampak begitu antusias mengikuti latihan olahraga yang ada. Selain menjadi ajang untuk menjaga kebugaran, kegiatan ini juga mempererat tali silaturahmi ditengah padatnya aktivitas perkuliahan.

Koordinator acara, Hakam, mengungkapkan bahwa kegiatan ini diharapkan tidak hanya mampu memperkuat tali silaturahmi keluarga besar UKM Al-Izzah. "Kami ingin kegiatan yang ringan, tapi tetap bisa membangun kebersamaan. Olahraga cocok karena mudah dilakukan bersama," ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa keterlibatan lebih banyak anggota akan membuat suasana menjadi semakin meriah. "Kalau makin banyak yang ikut, acaranya pasti lebih hidup dan nggak terlalu melelahkan," katanya.

Foto: Suasana Ketika Latihan Olahraga Badminton Berjalan

Zulfa, peserta badminton, mengaku sangat menikmati suasana kegiatan meskipun merasa sangat capek karena jarang berolahraga. "Capek, tapi cukup terhibur. Bisa kumpul bareng teman-teman juga menyenangkan," ujarnya. Sementara itu, Fitra, peserta futsal, menilai kegiatan ini bermanfaat untuk menjaga kebugaran sekaligus melatih kerja sama. "Senang bisa main bareng teman-teman yang punya minat yang sama," tuturnya.

Berikutnya, segenap peserta "Have Fun!" UKM Al-Izzah berharap bahwasannya kegiatan tersebut dapat menjadi kegiatan rutin yang berkelanjutan, bukan hanya untuk menyegarkan badan semata.

Penulis : Salma

Editor : Elfin



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Konservasi Nilai dan Karakter

PENDIDIKAN NILAI DAN KARAKTER DI ERA SEKARANG Siyam Fitriyani Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Kudus, E-mail: fitriyanisiyam321@gmail.com Nomor Hp : 08816770699 ABSTRAK         Karakter bisa diartikan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku seseorang, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, berperilaku jelek, bisa dikatakan berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang berperilaku sesuai dengan kaidah moral bisa dikatakan orang yang berkarakter mulia. Nilai karakter konservasi adalah sikap pribadi yang stabil untuk selalu berusaha melindungi dan melestarikan nilai budaya serta perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Pendidikan karakter berbasis konservasi berupaya untuk menyemaikan dan mengembangkan nilai-nilai religius, jujur, peduli, toleran, demokratis, santun, cerdas, dan tangguh dalam bermasyarakat ataupun dalam diri mahasiswa dengan maksud agar mereka mampu menjadi...

Inilah Sosok Lora Ismail Al-Kholilie, Cucu Syaikhona Kholil Asal Bangkalan Yang Penuh Inspiratif Bagi Kalangan Pecinta Bahasa Arab

Foto: https://cariustadz.id/ustadz/detail/Lora-Ismail-Amin-Kholil-562152 Tidak sedikit masyarakat di Indonesia telah memanfaatkan media sosial sebagai sarana pembelajaran guna memperdalam ilmu agama yang dimiliki melalui menonton tayangan kontennya, terkhusus kaum muda. Tetapi kenyataan diluar sana menyatakan bahwa tidak sedikit pendakwah di media sosial yang nekat mengaburkan kebenaran informasi hanya demi mencari popularitas semata. Maka dari itu, memilih referensi konten yang tidak sesat harus dilakukan dengan filtrasi yang ketat, bijak, tepat dan kompeten, terlebih lagi tidak sedikit influencer yang melakukan kesalahan fatal seperti memberikan salah pengartian terhadap beberapa hal, seperti penyesatan secara pemahaman ilmu pengetahuan terhadap beberapa kalimat-kalimat Bahasa Arab yang menjadi tren di kalangan masyarakat itu sendiri. Hal ini ternyata telah menjadi suatu perhatian yang khusus bagi sosok Lora Ismail Al-Kholilie, seorang influencer sekaligus ulama' yang lahir di ...

Abu Aswad Ad-Du'ali Sang Penemu Harakat

      (Gambar: http://tahfizhdulido.com)  Tidak bisa dipungkiri bahwa Al-Quran yang selalu kita baca saat ini ternyata amat jauh berbeda dengan Al-Qu'an asli pada zaman Rasulullah. Hal ini dikarenakan pada mulanya Al-Quran turun kepada Rasulullah tanpa adanya tanda baca dan syakal sama sekali. Barang tentu sangat sulit bagi kita untuk membacanya. Apalagi huruf-huruf yang memiliki bentuk yang sama tanpa adanya titik, pasti susah untuk membedakannya.  Berkat ijtihad para tabi'in dan Ulama' terdahulu yang telah berhasil memudahkan pembacaan Al-Quran yakni dengan memberikan tanda baca pada Al-Quran.  Al-Quran yang semula polos kemudian oleh Abu Aswad Ad-Du'ali diberikan titik agar membedakan huruf yang dibaca fathah, kasrah, atau dhammah.  Abu Aswad Ad-Du'ali yang memiliki nama asli Dzalam bin Amru bin Sufyan bin Jandal bin Yu'mar bin Du'ali lahir di Basrah yakni pada tahun 603 M. Ia merupakan murid kinasih Ali bin Abi Thalib. Abu Aswad Ad-Du'ali dikenal s...