Langsung ke konten utama

Kenal Lebih Dekat Dengan Qism di UKM Al-Izzah


Bagi kalian yang baru mengenal tentang unit kegiatan mahasiswa (UKM) di IAIN Kudus, nama UKM Al-Izzah tentu masih sangat asing

UKM Al-Izzah itu seperti apa sih?

Jadi untuk menjawab pertanyaan tersebut, akan kami sajikan gambaran umum mengenai UKM Al-Izzah. 

UKM Al-Izzah merupakan wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan minat dan keterampilan dalam berbahasa arab. Di dalam UKM Al-Izzah sendiri terdapat beberapa divisi yang bertanggung jawab atas program kerja di Al-Izzah. Di Al-Izzah sendiri lebih sering menggunakan kata Qism ketimbang divisi. Hal ini untuk menunjukkan identitas Al-Izzah sebagai UKM bahasa Arab di IAIN Kudus. Lalu apa aja sih divisi atau Qism di al-Izzah?

Di UKM Al-izzah terdapat beberapa Qism, Di antaranya ada Qism Tarqiyyah (Divisi Kebahasaan), Qism Fanniyah (Divisi kesenian), Qism Ijtimaiyyah (Divisi sosial), dan Qism Sahafah (Divisi jurnalistik).

1. Qism tarqiyyah 

Sebagaimana artinya yakni kebahasaan, divisi tarqiyah lebih fokus terhadap kebahasaan yang ada di UKM Al-Izzah, divisi ini juga bertanggung jawab atas program kerjanya diantaranya QAJ (Qubul Al-A’dho Al-Judud atau penerimaan anggota baru), TU (Tadrib Usbu’i) atau pembelajaran tiap minggu, TM (Tadrib Mudarrib) atau pelatihan mentoring &leadership, dan TA (Tadrib ‘Am) atau pelatihan tahunan. 

Foto:kegiatan tadrib mudarrib

2. Qism fanniyah

Di UKM Al-Izzah juga terdapat divisi kesenian atau lebih dikenal dengan Qism Fanniyah. Di dalam Qism Fanniyah itu juga masih dibagi menjadi beberapa divisi yang disesuaikan dengan minat dan bakat kalian loh. 

Jika kalian berbakat dalam olah vokal dan menyanyi diFanniyah ada divisi Ghina’. Lebih menantangnya lagi, kalian akan dilatih secara langsung untuk menyanyikan lagu-lagu dalam bahasa arab. 

Selain ghina’, ada pula syiir atau puisi. Bagi kalian yang berbakat dalam membaca puisi, tentunya kalian cocok masuk ke dalam divisi ini. Selain syiir dan Ghina’ di Fanniyah kalian juga akan menjumpai divisi taqdhimul qishah, teater dan karya tangan. Kabar baiknya lagi, hampir semua karya anggota UKM Al-Izzah masuk ke dalam akun sosial media Al-Izzah terutama instagram dan youtube.

Foto:kegiatan TAF (penerimaan anggota fanniyah

3. Qism Ijtimaiyyah

Divisi di al-Izzah yang ketiga adalah Qism Ijtima’iyyah atau divisi sosial. Divisi ini bertanggung jawab atas program-program kerja yang bersifat sosial, salah satunya adalah malam keakraban (Lailatul Widad) antar pengurus UKM Al-Izzah, rihlatul bait atau lebih sering didengar dengan nama safari home, kemudian juga ada rihlah ilmiah dan lain sebagainya. 

Foto:kegiatan lailatul widad (malam keakraban) 

4. Qism Shahafah

Selanjutnya adalah divisi shahafah. Divisi terakhir di UKM Al-Izzah yang bergerak di bidang jurnalistik dan media. Sebagaimana namanya, bidang jurnalistik dan media, program kerja di qism shahafah lebih sering berada di belakang layar. Dengan produk jurnalistiknya yang berupa berita acara serta artikel yang di publikasikan di website UKM Al-Izzah. Shahafah juga memegang kendali atas akun media sosial al-Izzah serta konten dari qism-qism lain untuk dipublikasikan. Selain itu, shahafah juga berfokus pada desain dan editing video. 

Foto: kegiatan pelatihan jurnalistik





Penulis : Nadhifah

Editor : Arina

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inilah Sosok Lora Ismail Al-Kholilie, Cucu Syaikhona Kholil Asal Bangkalan Yang Penuh Inspiratif Bagi Kalangan Pecinta Bahasa Arab

Foto: https://cariustadz.id/ustadz/detail/Lora-Ismail-Amin-Kholil-562152 Tidak sedikit masyarakat di Indonesia telah memanfaatkan media sosial sebagai sarana pembelajaran guna memperdalam ilmu agama yang dimiliki melalui menonton tayangan kontennya, terkhusus kaum muda. Tetapi kenyataan diluar sana menyatakan bahwa tidak sedikit pendakwah di media sosial yang nekat mengaburkan kebenaran informasi hanya demi mencari popularitas semata. Maka dari itu, memilih referensi konten yang tidak sesat harus dilakukan dengan filtrasi yang ketat, bijak, tepat dan kompeten, terlebih lagi tidak sedikit influencer yang melakukan kesalahan fatal seperti memberikan salah pengartian terhadap beberapa hal, seperti penyesatan secara pemahaman ilmu pengetahuan terhadap beberapa kalimat-kalimat Bahasa Arab yang menjadi tren di kalangan masyarakat itu sendiri. Hal ini ternyata telah menjadi suatu perhatian yang khusus bagi sosok Lora Ismail Al-Kholilie, seorang influencer sekaligus ulama' yang lahir di ...

Jurnal Konservasi Nilai dan Karakter

PENDIDIKAN NILAI DAN KARAKTER DI ERA SEKARANG Siyam Fitriyani Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Kudus, E-mail: fitriyanisiyam321@gmail.com Nomor Hp : 08816770699 ABSTRAK         Karakter bisa diartikan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku seseorang, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, berperilaku jelek, bisa dikatakan berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang berperilaku sesuai dengan kaidah moral bisa dikatakan orang yang berkarakter mulia. Nilai karakter konservasi adalah sikap pribadi yang stabil untuk selalu berusaha melindungi dan melestarikan nilai budaya serta perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Pendidikan karakter berbasis konservasi berupaya untuk menyemaikan dan mengembangkan nilai-nilai religius, jujur, peduli, toleran, demokratis, santun, cerdas, dan tangguh dalam bermasyarakat ataupun dalam diri mahasiswa dengan maksud agar mereka mampu menjadi...

Kisah Dibalik Pengarang Kitab JURUMIYYAH

Sumber foto:https://jurnaba.co/biografi-ibnu-ajurrum-waliyullah-penulis-kitab-matan-jurumiyah/   para santri dan pelajar bahasa arab pasti sudah tidak asing lagi dengan kitab Jurumiyyah karena kepopuleran Kitab ini yang sudah  mendunia. Kitab yang lebih dikenal dengan matan jurumiyyah ini berisi kajian dasar nahwu yang padat dan ringan digunakan untuk para pemula. Sayangnya tidak semua pelajar dan para pengguna matan jurumiyah ini tahu dan kenal dengan sang pengarang kitab Jurumiyyah.  Syekh Ibnu Ajurrum yang memiliki nama lengkap Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Dawud Al-Shinhaji merupakan ulama nahwu sekaligus pengarang dari kitab Jurumiyyah. Sesuai namanya, Al-Jurrumiyyah yang merupakan kitab muqaddimah (pengantar) tentang ilmu Nahwu ini ditulis oleh Ibnu Ajurrum ketika masih di Mekkah. Isi dari kitab ini yang begitu ringkas dan mendasar sangat cocok digunakan bagi pemula yang ingin belajar bahasa Arab. Sehingga kitab ini perlu diberi penjelasan yang lebih mend...