Langsung ke konten utama

Bangun Keakraban, UKM Al-Izzah kembali gelar Tadrib ‘Aam


Event tahunan UKM Al-Izzah yakni Tadrib ‘Aam kembali diadakan pada tanggal 07-08 Oktober 2023. Kegiatan yang dilaksanakan di gedung MWC NU Mejobo tersebut mengusung tema “Kenali Potensimu Untuk Melukis Masa Depan”. Selain membangun keakraban kegiatan Tadrib 'Aam tersebut juga bertujuan untuk melatih kemampuan berbahasa Arab para A'dlo. 

Mahsusi Hawa selaku Rois ‘Am UKM Al Izzah menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu ajang untuk membangun keakraban para A’dlo dengan para pengurus UKM Al Izzah. 

“Pada kegiatan Tadrib 'Aam ini, selain teman-teman A’dlo belajar tentang seluk beluk bahasa arab yang nanti akan disampaikan oleh para pemateri kita, kegiatan Tadrib 'Aam ini juga akan menjadi ajang untuk menjalin keakraban antara A’dlo dengan para pengurus. Antara A’dlo dan pengurus UKM Al-Izzah ini tidak boleh ada sekat.” Tutur Hawa dalam sambutannya. 

Tadrib 'Aam yang dilaksanakan selama dua hari tersebut diisi oleh tiga pemateri hebat sekaligus yakni Ustad Jajang Mohammad Nurhasan Mubarok, Ustad Mohammad Irhas dan  Ustad Muhammad Syaiful. Melalui ketiga pemateri tersebut, A’dlo dikenalkan beberapa materi bahasa arab terkait istima’, kalam, insya’ serta materi TOAFL. 

Setelah seharian penuh kegiatan tersebut berlangsung, kemudian pada malam harinya dilanjut dengan maulid nabi yang menjadi pembuka pada malam tersebut. Uniknya pada saat maulid berlangsung, terdapat penampilan tari sufi dari salah satu A’dlo UKM Al Izzah. sang penari sufi, Romadhona mengungkapkan bahwa penampilan tari sufinya ini tidak ada persiapan apapun. meskipun begitu, penampilannya tersebut mampu memukau banyak penonton.

Selain itu, penampilan dari teater el baz juga mengundang banyak antusias dari para A’dlo. Pada penampilannya teater el baz membawakan sebuah drama dengan judul "Sang Pemikul Tandu Jendral Sudirman". Ulfa, sebagai salah satu pemain drama mengaku bahwa persiapan drama tersebut dinilai kurang maksimal. Ditambah dengan kendala kurangnya pemain disaat deadline yang semakin mepet. Hingga membuatnya dan beberapa pemain lainnya diambang rasa ragu untuk melanjutkan drama tersebut. 

Meskipun begitu pementasan drama dari teater el baz ini mendapat banyak pujian dari para A’dlo. Salah satunya Alfiyatur Rohmaniyah yang mengaku bahwa penampilan drama dari teater el baz sangat seru dan tidak membosankan. 

“Untuk penampilan drama tadi malam sangat seru, bagus dan nggak membosankan. Selain itu juga durasi waktunya nggak begitu lama tapi pesan moralnya tersampaikan.” Tutur Alfiya. 




Penulis : Nadhifah
Editor : Rn 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Konservasi Nilai dan Karakter

PENDIDIKAN NILAI DAN KARAKTER DI ERA SEKARANG Siyam Fitriyani Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Kudus, E-mail: fitriyanisiyam321@gmail.com Nomor Hp : 08816770699 ABSTRAK         Karakter bisa diartikan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku seseorang, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, berperilaku jelek, bisa dikatakan berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang berperilaku sesuai dengan kaidah moral bisa dikatakan orang yang berkarakter mulia. Nilai karakter konservasi adalah sikap pribadi yang stabil untuk selalu berusaha melindungi dan melestarikan nilai budaya serta perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Pendidikan karakter berbasis konservasi berupaya untuk menyemaikan dan mengembangkan nilai-nilai religius, jujur, peduli, toleran, demokratis, santun, cerdas, dan tangguh dalam bermasyarakat ataupun dalam diri mahasiswa dengan maksud agar mereka mampu menjadi...

Abu Aswad Ad-Du'ali Sang Penemu Harakat

      (Gambar: http://tahfizhdulido.com)  Tidak bisa dipungkiri bahwa Al-Quran yang selalu kita baca saat ini ternyata amat jauh berbeda dengan Al-Qu'an asli pada zaman Rasulullah. Hal ini dikarenakan pada mulanya Al-Quran turun kepada Rasulullah tanpa adanya tanda baca dan syakal sama sekali. Barang tentu sangat sulit bagi kita untuk membacanya. Apalagi huruf-huruf yang memiliki bentuk yang sama tanpa adanya titik, pasti susah untuk membedakannya.  Berkat ijtihad para tabi'in dan Ulama' terdahulu yang telah berhasil memudahkan pembacaan Al-Quran yakni dengan memberikan tanda baca pada Al-Quran.  Al-Quran yang semula polos kemudian oleh Abu Aswad Ad-Du'ali diberikan titik agar membedakan huruf yang dibaca fathah, kasrah, atau dhammah.  Abu Aswad Ad-Du'ali yang memiliki nama asli Dzalam bin Amru bin Sufyan bin Jandal bin Yu'mar bin Du'ali lahir di Basrah yakni pada tahun 603 M. Ia merupakan murid kinasih Ali bin Abi Thalib. Abu Aswad Ad-Du'ali dikenal s...

Inilah Sosok Lora Ismail Al-Kholilie, Cucu Syaikhona Kholil Asal Bangkalan Yang Penuh Inspiratif Bagi Kalangan Pecinta Bahasa Arab

Foto: https://cariustadz.id/ustadz/detail/Lora-Ismail-Amin-Kholil-562152 Tidak sedikit masyarakat di Indonesia telah memanfaatkan media sosial sebagai sarana pembelajaran guna memperdalam ilmu agama yang dimiliki melalui menonton tayangan kontennya, terkhusus kaum muda. Tetapi kenyataan diluar sana menyatakan bahwa tidak sedikit pendakwah di media sosial yang nekat mengaburkan kebenaran informasi hanya demi mencari popularitas semata. Maka dari itu, memilih referensi konten yang tidak sesat harus dilakukan dengan filtrasi yang ketat, bijak, tepat dan kompeten, terlebih lagi tidak sedikit influencer yang melakukan kesalahan fatal seperti memberikan salah pengartian terhadap beberapa hal, seperti penyesatan secara pemahaman ilmu pengetahuan terhadap beberapa kalimat-kalimat Bahasa Arab yang menjadi tren di kalangan masyarakat itu sendiri. Hal ini ternyata telah menjadi suatu perhatian yang khusus bagi sosok Lora Ismail Al-Kholilie, seorang influencer sekaligus ulama' yang lahir di ...