Langsung ke konten utama

SUKSES MENJADI MUDARRIB, AL IZZAH MENGGELAR ACARA TADRIBUL MUDARRIB SEBAGAI PELATIHAN MENTORING

Foto Acara Tadribul Mudarrib


Tadribul Mudarrib merupakan acara dari UKM Al Izzah untuk guna melatih menjadi seorang mentor/pengajar. UKM Al Izzah  mengadakan Tadribul Mudarrib ini digelar pada Sabtu 11/05/2024 di Gedung PKM Baru lantai 3. Acara ini tidak hanya dikhususkan oleh pengurus UKM Al Izzah saja, tapi a'dlo' juga ikut andil dalam acara pelatihan tersebut. Acara ini bertujuan untuk melahirkan bibit-bibit seorang mudarrib yang unggul, amanah, dan sukses dalam mengajar. 

Akhi Hamzah selaku pemateri dalam acara tersebut  hadir untuk membimbing para calon mudarrib dan memberikan tips menjadi seorang mudarrib yang sukses dalam menyampaikan apa yang diajarkannya. Salah satunya ialah menyederhanakan penyampaian nya agar lebih mudah memahamkan materi yang diajarkannya. Ia juga menyampaikan cara menjadi seorang mudarrib yang baik dan langkah - langkah yang harus di lakukan seorang mudarrib dalam pengajarannya.

"Tugas seorang mudarrib adalah sebagai fasilitator, maksudnya menjadikan bahasa arab adalah bahasa yang mudah untuk di pelajari dan menghapus stigma bahwa bahasa arab adalah bahasa yang sulit. saya juga telah melihat banyak potensi yang dimiliki para peserta Tadribul Mudarrib dengan melihat respon yang di berikan selama pelatihan berlangsung" jelasnya. 

Dalam acara Tadribul Mudarrib yang digelar secara sukses, tentu tak lepas adanya hambatan dan kesulitan dalam proses penyelenggaraannya. Hal ini tentu dirasakan oleh Mahyail selaku ketua panitia pada acara Tadribul Mudarrib. 

Meski begitu ia juga menyampaikan "Sebuah kesempatan yang luar biasa bagi saya menanggung jawabi sebuah acara  UKM Al Izzah, terlebih ini adalah pengalaman pertama saya menjadi seorang penanggung jawab sebuah acara". Dengan dibantu semua kepanitiaan, acara Tadribul Mudarrib dapat berjalan dengan lancar dan sukses.

Ayu sebagai salah satu peserta Tadribul Mudarrib juga sedikit membagikan ceritanya selama acara tersebut berlangsung. Ia merasa senang dapat memperoleh banyak manfaat dan keseruan selama acara berlangsung, khususnya dalam pelatihan menjadi seorang mudarrib. 

 "Saya senang bisa mengikuti Tadribul Mudarrib ini karena mendapat banyak manfaat, saya berharap semoga acara Tadribul Mudarrib tahun berikutnya dapat berjalan dengan lancar, lebih meriah, dan menyenangkan" terangnya.


Penulis : Alayya 

Editor   : Rina

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Konservasi Nilai dan Karakter

PENDIDIKAN NILAI DAN KARAKTER DI ERA SEKARANG Siyam Fitriyani Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Kudus, E-mail: fitriyanisiyam321@gmail.com Nomor Hp : 08816770699 ABSTRAK         Karakter bisa diartikan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku seseorang, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, berperilaku jelek, bisa dikatakan berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang berperilaku sesuai dengan kaidah moral bisa dikatakan orang yang berkarakter mulia. Nilai karakter konservasi adalah sikap pribadi yang stabil untuk selalu berusaha melindungi dan melestarikan nilai budaya serta perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Pendidikan karakter berbasis konservasi berupaya untuk menyemaikan dan mengembangkan nilai-nilai religius, jujur, peduli, toleran, demokratis, santun, cerdas, dan tangguh dalam bermasyarakat ataupun dalam diri mahasiswa dengan maksud agar mereka mampu menjadi...

Abu Aswad Ad-Du'ali Sang Penemu Harakat

      (Gambar: http://tahfizhdulido.com)  Tidak bisa dipungkiri bahwa Al-Quran yang selalu kita baca saat ini ternyata amat jauh berbeda dengan Al-Qu'an asli pada zaman Rasulullah. Hal ini dikarenakan pada mulanya Al-Quran turun kepada Rasulullah tanpa adanya tanda baca dan syakal sama sekali. Barang tentu sangat sulit bagi kita untuk membacanya. Apalagi huruf-huruf yang memiliki bentuk yang sama tanpa adanya titik, pasti susah untuk membedakannya.  Berkat ijtihad para tabi'in dan Ulama' terdahulu yang telah berhasil memudahkan pembacaan Al-Quran yakni dengan memberikan tanda baca pada Al-Quran.  Al-Quran yang semula polos kemudian oleh Abu Aswad Ad-Du'ali diberikan titik agar membedakan huruf yang dibaca fathah, kasrah, atau dhammah.  Abu Aswad Ad-Du'ali yang memiliki nama asli Dzalam bin Amru bin Sufyan bin Jandal bin Yu'mar bin Du'ali lahir di Basrah yakni pada tahun 603 M. Ia merupakan murid kinasih Ali bin Abi Thalib. Abu Aswad Ad-Du'ali dikenal s...

Inilah Sosok Lora Ismail Al-Kholilie, Cucu Syaikhona Kholil Asal Bangkalan Yang Penuh Inspiratif Bagi Kalangan Pecinta Bahasa Arab

Foto: https://cariustadz.id/ustadz/detail/Lora-Ismail-Amin-Kholil-562152 Tidak sedikit masyarakat di Indonesia telah memanfaatkan media sosial sebagai sarana pembelajaran guna memperdalam ilmu agama yang dimiliki melalui menonton tayangan kontennya, terkhusus kaum muda. Tetapi kenyataan diluar sana menyatakan bahwa tidak sedikit pendakwah di media sosial yang nekat mengaburkan kebenaran informasi hanya demi mencari popularitas semata. Maka dari itu, memilih referensi konten yang tidak sesat harus dilakukan dengan filtrasi yang ketat, bijak, tepat dan kompeten, terlebih lagi tidak sedikit influencer yang melakukan kesalahan fatal seperti memberikan salah pengartian terhadap beberapa hal, seperti penyesatan secara pemahaman ilmu pengetahuan terhadap beberapa kalimat-kalimat Bahasa Arab yang menjadi tren di kalangan masyarakat itu sendiri. Hal ini ternyata telah menjadi suatu perhatian yang khusus bagi sosok Lora Ismail Al-Kholilie, seorang influencer sekaligus ulama' yang lahir di ...