Langsung ke konten utama

Babak Baru Kepengurusan UKM Al-Izzah Telah Tiba, Bermula dari Pelantikan Raya Ormawa IAIN Kudus 2025

Foto : Pengurus UKM Al-Izzah dalam acara Pelantikan Raya Ormawa IAIN Kudus Tahun 2025

DEMA IAIN Kudus sukses menggelar acara Pelantikan Raya Organisasi Mahasiswa (Ormawa) pada Jum’at (24/01/2025). Sebuah momen penting yang mengukuhkan para pengurus baru dari 55 Ormawa yang ada di IAIN Kudus, termasuk UKM Al-Izzah. Bertempat di aula Laboratorium Terpadu SBSN lantai 5, acara ini berlangsung dengan begitu meriah dengan dihadiri oleh jajaran pimpinan kampus, dosen pembina, dan sekitar 945-an lebih mahasiswa dari berbagai fakultas.

Dengan mengambil tema “Sinergi organisasi mahasiswa IAIN Kudus untuk mewujudkan peran Agent of Change yang berperan aktif, humanis komunikatif dan aplikatif”, pelantikan ini tidak hanya menjadi seremoni, tetapi juga simbolisasi komitmen pengurus baru dari masing-masing Ormawa yang memiliki latar belakang yang berbeda, termasuk UKM Al-Izzah yang berfokus pada membudayakan Bahasa Arab guna menghadirkan perubahan positif bagi kampus yang sebentar lagi akan berganti nama menjadi UIN Sunan Kudus.

Ketua UKM Al-Izzah, Wisuda Lukman Hakim, yang hadir sebagai salah satu dari 15 delegasi dari UKM Al-Izzah dalam acara tersebut, mengungkapkan arti penting dari pelantikan ini. “Pelantikan tadi siang adalah langkah awal yang penting bagi seluruh anggota Ormawa IAIN Kudus kepengurusan 2025 untuk mulai bergerak, berkarya, dan memberikan manfaat nyata bagi banyak orang,” ujarnya.

Salah satu momen paling berkesan dalam acara tersebut adalah saat seluruh pengurus baru mengucapkan ikrar bersama. "Saat mengikuti ikrar, terasa begitu khidmat dan penuh rasa bangga melihat banyaknya anggota Ormawa yang bersemangat hadir. Apalagi dengan lantunan ayat-ayat Al-Qur’an dan prosesi ikrar, suasananya jadi semakin berkesan dan penuh makna,” tambahnya.

Pelantikan Raya Ormawa IAIN Kudus 2025 tidak hanya menjadi ajang formalitas, tetapi juga simbol semangat baru bagi seluruh organisasi kemahasiswaan di IAIN Kudus, termasuk UKM Al-Izzah. Dengan kepengurusan yang baru dilantik, harapan besar muncul untuk menciptakan program-program yang relevan dan inovatif. Semoga para pengurus baru dapat menjalankan amanah ini dengan baik dan memberikan dampak nyata bagi kampus dan masyarakat. Selamat bertugas, pengurus Ormawa IAIN Kudus 2025.

Penulis : Salma
Editor : Elfin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Konservasi Nilai dan Karakter

PENDIDIKAN NILAI DAN KARAKTER DI ERA SEKARANG Siyam Fitriyani Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Kudus, E-mail: fitriyanisiyam321@gmail.com Nomor Hp : 08816770699 ABSTRAK         Karakter bisa diartikan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku seseorang, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, berperilaku jelek, bisa dikatakan berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang berperilaku sesuai dengan kaidah moral bisa dikatakan orang yang berkarakter mulia. Nilai karakter konservasi adalah sikap pribadi yang stabil untuk selalu berusaha melindungi dan melestarikan nilai budaya serta perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Pendidikan karakter berbasis konservasi berupaya untuk menyemaikan dan mengembangkan nilai-nilai religius, jujur, peduli, toleran, demokratis, santun, cerdas, dan tangguh dalam bermasyarakat ataupun dalam diri mahasiswa dengan maksud agar mereka mampu menjadi...

Abu Aswad Ad-Du'ali Sang Penemu Harakat

      (Gambar: http://tahfizhdulido.com)  Tidak bisa dipungkiri bahwa Al-Quran yang selalu kita baca saat ini ternyata amat jauh berbeda dengan Al-Qu'an asli pada zaman Rasulullah. Hal ini dikarenakan pada mulanya Al-Quran turun kepada Rasulullah tanpa adanya tanda baca dan syakal sama sekali. Barang tentu sangat sulit bagi kita untuk membacanya. Apalagi huruf-huruf yang memiliki bentuk yang sama tanpa adanya titik, pasti susah untuk membedakannya.  Berkat ijtihad para tabi'in dan Ulama' terdahulu yang telah berhasil memudahkan pembacaan Al-Quran yakni dengan memberikan tanda baca pada Al-Quran.  Al-Quran yang semula polos kemudian oleh Abu Aswad Ad-Du'ali diberikan titik agar membedakan huruf yang dibaca fathah, kasrah, atau dhammah.  Abu Aswad Ad-Du'ali yang memiliki nama asli Dzalam bin Amru bin Sufyan bin Jandal bin Yu'mar bin Du'ali lahir di Basrah yakni pada tahun 603 M. Ia merupakan murid kinasih Ali bin Abi Thalib. Abu Aswad Ad-Du'ali dikenal s...

Inilah Sosok Lora Ismail Al-Kholilie, Cucu Syaikhona Kholil Asal Bangkalan Yang Penuh Inspiratif Bagi Kalangan Pecinta Bahasa Arab

Foto: https://cariustadz.id/ustadz/detail/Lora-Ismail-Amin-Kholil-562152 Tidak sedikit masyarakat di Indonesia telah memanfaatkan media sosial sebagai sarana pembelajaran guna memperdalam ilmu agama yang dimiliki melalui menonton tayangan kontennya, terkhusus kaum muda. Tetapi kenyataan diluar sana menyatakan bahwa tidak sedikit pendakwah di media sosial yang nekat mengaburkan kebenaran informasi hanya demi mencari popularitas semata. Maka dari itu, memilih referensi konten yang tidak sesat harus dilakukan dengan filtrasi yang ketat, bijak, tepat dan kompeten, terlebih lagi tidak sedikit influencer yang melakukan kesalahan fatal seperti memberikan salah pengartian terhadap beberapa hal, seperti penyesatan secara pemahaman ilmu pengetahuan terhadap beberapa kalimat-kalimat Bahasa Arab yang menjadi tren di kalangan masyarakat itu sendiri. Hal ini ternyata telah menjadi suatu perhatian yang khusus bagi sosok Lora Ismail Al-Kholilie, seorang influencer sekaligus ulama' yang lahir di ...