Langsung ke konten utama

Ngaji Posonan Ala UKM Al-Izzah: Ngaji Santai, Ilmu Mengalir!

Foto: Ngaji Posonan Taisirul Kholaq UKM Al Izzah

UKM Al-Izzah IAIN Kudus kembali menggelar Ngaji Posonan selama bulan Ramadhan 1446 H/2025 M dengan mengkaji kitab Taisirul Kholaq karya Abu Al-Hasan Ali bin Husein bin Ali Al-Mas’udi. Ngaji Posonan ini dipimpin oleh Akhi Rafly selaku salah satu pengurus UKM Al-Izzah dan terbuka untuk umum. Kegiatan ini berlangsung setiap Senin, Kamis, dan Jumat menjelang berbuka puasa di maktab UKM Al-Izzah, Gedung PKM lantai 2 Kampus Timur IAIN Kudus.

Selain mengaji, peserta juga menikmati buka puasa bersama dengan hidangan yang dimasak bergiliran oleh divisi kepengurusan UKM Al-Izzah. Proses memasak dilakukan di depan maktab, menciptakan suasana kebersamaan yang erat. "Dengan sistem ini, setiap divisi jadi lebih kompak dan bisa merasakan kebersamaan dalam menjalankan acara," ujar salah satu pengurus UKM Al-Izzah.

 Foto: Momen buka bersama setelah Ngaji Posonan

Para peserta mengaku menikmati metode ngaji yang santai dan mudah dipahami. "Aku suka cara ngajinya, santai tapi tetap dapet ilmunya. Jadi lebih mudah dipahami dan nggak terlalu berat," kata salah satu peserta. Kitab Taisirul Kholaq sendiri membahas akhlak dan etika dalam kehidupan sehari-hari, menjadikannya relevan bagi peserta dari berbagai latar belakang.

Dengan adanya kegiatan ini, UKM Al-Izzah berharap dapat menumbuhkan kecintaan terhadap ilmu agama serta mempererat tali silaturahmi di bulan suci Ramadhan.



Penulis : Salma

Editor : Elfin


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Konservasi Nilai dan Karakter

PENDIDIKAN NILAI DAN KARAKTER DI ERA SEKARANG Siyam Fitriyani Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Kudus, E-mail: fitriyanisiyam321@gmail.com Nomor Hp : 08816770699 ABSTRAK         Karakter bisa diartikan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku seseorang, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, berperilaku jelek, bisa dikatakan berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang berperilaku sesuai dengan kaidah moral bisa dikatakan orang yang berkarakter mulia. Nilai karakter konservasi adalah sikap pribadi yang stabil untuk selalu berusaha melindungi dan melestarikan nilai budaya serta perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Pendidikan karakter berbasis konservasi berupaya untuk menyemaikan dan mengembangkan nilai-nilai religius, jujur, peduli, toleran, demokratis, santun, cerdas, dan tangguh dalam bermasyarakat ataupun dalam diri mahasiswa dengan maksud agar mereka mampu menjadi...

Abu Aswad Ad-Du'ali Sang Penemu Harakat

      (Gambar: http://tahfizhdulido.com)  Tidak bisa dipungkiri bahwa Al-Quran yang selalu kita baca saat ini ternyata amat jauh berbeda dengan Al-Qu'an asli pada zaman Rasulullah. Hal ini dikarenakan pada mulanya Al-Quran turun kepada Rasulullah tanpa adanya tanda baca dan syakal sama sekali. Barang tentu sangat sulit bagi kita untuk membacanya. Apalagi huruf-huruf yang memiliki bentuk yang sama tanpa adanya titik, pasti susah untuk membedakannya.  Berkat ijtihad para tabi'in dan Ulama' terdahulu yang telah berhasil memudahkan pembacaan Al-Quran yakni dengan memberikan tanda baca pada Al-Quran.  Al-Quran yang semula polos kemudian oleh Abu Aswad Ad-Du'ali diberikan titik agar membedakan huruf yang dibaca fathah, kasrah, atau dhammah.  Abu Aswad Ad-Du'ali yang memiliki nama asli Dzalam bin Amru bin Sufyan bin Jandal bin Yu'mar bin Du'ali lahir di Basrah yakni pada tahun 603 M. Ia merupakan murid kinasih Ali bin Abi Thalib. Abu Aswad Ad-Du'ali dikenal s...

Inilah Sosok Lora Ismail Al-Kholilie, Cucu Syaikhona Kholil Asal Bangkalan Yang Penuh Inspiratif Bagi Kalangan Pecinta Bahasa Arab

Foto: https://cariustadz.id/ustadz/detail/Lora-Ismail-Amin-Kholil-562152 Tidak sedikit masyarakat di Indonesia telah memanfaatkan media sosial sebagai sarana pembelajaran guna memperdalam ilmu agama yang dimiliki melalui menonton tayangan kontennya, terkhusus kaum muda. Tetapi kenyataan diluar sana menyatakan bahwa tidak sedikit pendakwah di media sosial yang nekat mengaburkan kebenaran informasi hanya demi mencari popularitas semata. Maka dari itu, memilih referensi konten yang tidak sesat harus dilakukan dengan filtrasi yang ketat, bijak, tepat dan kompeten, terlebih lagi tidak sedikit influencer yang melakukan kesalahan fatal seperti memberikan salah pengartian terhadap beberapa hal, seperti penyesatan secara pemahaman ilmu pengetahuan terhadap beberapa kalimat-kalimat Bahasa Arab yang menjadi tren di kalangan masyarakat itu sendiri. Hal ini ternyata telah menjadi suatu perhatian yang khusus bagi sosok Lora Ismail Al-Kholilie, seorang influencer sekaligus ulama' yang lahir di ...