Cahaya Redup
Puisi oleh Panca Nur Hidayati
Cahaya senja meredup, menyerah pada malam,
Menorehkan warna jingga di ujung langit,
Kemudian aku melihat di depan cermin yang sedikit kotor dan retak.
Tanpa suara, aku menghitung debu-debu dalam jiwa yang kian menumpuk,
Lalu berteriak memecah debu tapi tak kunjung hancur,
Bisikku dengan bibir bergetar,
Sambil melihat cahaya diri yang pudar.
Ah...lihatlah...Diri yang hina ini,
Meraung menyesali,
Air mata tak kunjung henti,
Ya Allah, izinkan aku kembali.
Aku tersesat dalam kegelapan,
Membutuhkan cahaya-Mu untuk menuntun.
Terjatuh dalam lumpur dosa,
Angkatlah aku dari jurang ini.
Di malam yang Kau ridhoi,
Biarlah tangis ini menjadi saksi,
Bahwa dibawah langit,
Ada hamba yang rindu kembali suci.
Bila tangis ini adalah doa,
Biarlah ia jatuh tanpa henti,
Menyuburkan jiwa, membasuh dosa,
Menjadi penerang di bulan suci ini.
Komentar
Posting Komentar