Langsung ke konten utama

Humood Alkadheer, Sosok Penyanyi Asal Kuwait yang Menduniakan Bahasa Arab Melalui Lagu-Lagu Ciptaannya

Gambar: https://asset-2.tstatic.net/style/foto/bank/images/humood-alkhudher_20160821_233416.jpg

Bagi mahasiswa dan masyarakat umum, mendengarkan lagu merupakan salah satu cara untuk melepaskan kepenatan dari hiruk-pikuk aktivitas sehari-hari. Selain itu, lagu juga dapat menjadi sarana untuk mengenal dan mempelajari bahasa asing. Banyak orang memanfaatkan cara ini, terutama saat sedang dalam fase intens mempelajari bahasa Arab.

Mempelajari bahasa asing melalui lagu biasanya dilakukan dengan cara mencari terjemahan, memahami makna lirik, dan menganalisis isinya. Upaya ini menjadi salah satu cara manusia dalam mempelajari hal-hal baru. Berdasarkan riset singkat yang penulis lakukan terhadap beberapa mahasiswa IAIN Kudus yang sedang mendalami bahasa Arab, mayoritas dari mereka menggunakan lagu berbahasa Arab sebagai sarana pembelajaran. Salah satu musisi yang sering mereka dengarkan adalah Humood Alkhadeer.

Humood, yang memiliki nama lengkap Humood Othman Alkhadeer, adalah seorang penyanyi asal Kuwait yang lahir pada 24 Januari 1989. Ia telah merilis beberapa lagu yang tidak asing di telinga mahasiswa maupun masyarakat yang mempelajari bahasa Arab melalui media musik. Tercatat, ia telah merilis empat album dan puluhan single. Lagu-lagu Humood tidak hanya sebagian besar berbahasa Arab, tetapi juga mengandung pesan dakwah dalam ajaran Islam.

Salah satu lagunya yang sempat booming di Indonesia dan dunia adalah Kun Anta, yang sering diputar di televisi nasional maupun platform musik digital. Selain itu, ia juga pernah merilis lagu Hadaf berkolaborasi dengan musisi asal Qatar, Fahad Alhajjaji. Lagu Hadaf ini menjadi lagu tema resmi turnamen sepak bola terbesar di Asia, AFC Asian Cup Qatar 2024. Dengan gaya bermusik yang kreatif dan menarik, Humood berhasil menduniakan bahasa Arab melalui lagu-lagu ciptaannya, membuat pendengar yang tidak berbahasa Arab semakin tertarik untuk mempelajarinya.


Penulis: Elfin

Editor: Salma

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inilah Sosok Lora Ismail Al-Kholilie, Cucu Syaikhona Kholil Asal Bangkalan Yang Penuh Inspiratif Bagi Kalangan Pecinta Bahasa Arab

Foto: https://cariustadz.id/ustadz/detail/Lora-Ismail-Amin-Kholil-562152 Tidak sedikit masyarakat di Indonesia telah memanfaatkan media sosial sebagai sarana pembelajaran guna memperdalam ilmu agama yang dimiliki melalui menonton tayangan kontennya, terkhusus kaum muda. Tetapi kenyataan diluar sana menyatakan bahwa tidak sedikit pendakwah di media sosial yang nekat mengaburkan kebenaran informasi hanya demi mencari popularitas semata. Maka dari itu, memilih referensi konten yang tidak sesat harus dilakukan dengan filtrasi yang ketat, bijak, tepat dan kompeten, terlebih lagi tidak sedikit influencer yang melakukan kesalahan fatal seperti memberikan salah pengartian terhadap beberapa hal, seperti penyesatan secara pemahaman ilmu pengetahuan terhadap beberapa kalimat-kalimat Bahasa Arab yang menjadi tren di kalangan masyarakat itu sendiri. Hal ini ternyata telah menjadi suatu perhatian yang khusus bagi sosok Lora Ismail Al-Kholilie, seorang influencer sekaligus ulama' yang lahir di ...

Jurnal Konservasi Nilai dan Karakter

PENDIDIKAN NILAI DAN KARAKTER DI ERA SEKARANG Siyam Fitriyani Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Kudus, E-mail: fitriyanisiyam321@gmail.com Nomor Hp : 08816770699 ABSTRAK         Karakter bisa diartikan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku seseorang, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, berperilaku jelek, bisa dikatakan berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang berperilaku sesuai dengan kaidah moral bisa dikatakan orang yang berkarakter mulia. Nilai karakter konservasi adalah sikap pribadi yang stabil untuk selalu berusaha melindungi dan melestarikan nilai budaya serta perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Pendidikan karakter berbasis konservasi berupaya untuk menyemaikan dan mengembangkan nilai-nilai religius, jujur, peduli, toleran, demokratis, santun, cerdas, dan tangguh dalam bermasyarakat ataupun dalam diri mahasiswa dengan maksud agar mereka mampu menjadi...

Kisah Dibalik Pengarang Kitab JURUMIYYAH

Sumber foto:https://jurnaba.co/biografi-ibnu-ajurrum-waliyullah-penulis-kitab-matan-jurumiyah/   para santri dan pelajar bahasa arab pasti sudah tidak asing lagi dengan kitab Jurumiyyah karena kepopuleran Kitab ini yang sudah  mendunia. Kitab yang lebih dikenal dengan matan jurumiyyah ini berisi kajian dasar nahwu yang padat dan ringan digunakan untuk para pemula. Sayangnya tidak semua pelajar dan para pengguna matan jurumiyah ini tahu dan kenal dengan sang pengarang kitab Jurumiyyah.  Syekh Ibnu Ajurrum yang memiliki nama lengkap Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Dawud Al-Shinhaji merupakan ulama nahwu sekaligus pengarang dari kitab Jurumiyyah. Sesuai namanya, Al-Jurrumiyyah yang merupakan kitab muqaddimah (pengantar) tentang ilmu Nahwu ini ditulis oleh Ibnu Ajurrum ketika masih di Mekkah. Isi dari kitab ini yang begitu ringkas dan mendasar sangat cocok digunakan bagi pemula yang ingin belajar bahasa Arab. Sehingga kitab ini perlu diberi penjelasan yang lebih mend...