Langsung ke konten utama

Dari Benang Menjadi Karya: Merajut Gelang Kreatif dan Peluang Usaha Bersama UKM Al-Izzah

  

Foto: Peserta Fokus Belajar Merajut Gelang.

UKM Al-Izzah IAIN Kudus sukses menggelar kegiatan Pelatihan Karya Tangan dengan tajuk "Membuat Gelang Rajut" pada Jumat, 16 Mei 2025. Bertempat di Maktab UKM Al-Izzah, Gedung PKM Lantai 2, Kampus Timur IAIN Kudus, kegiatan ini terbuka untuk umum dan disambut dengan semangat oleh peserta yang hadir. Sejak pagi, suasana pelatihan terasa hangat, akrab, dan menyenangkan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja oleh Qism Faniyyah. Nailal Ilmi Wassa'adah selaku pemateri menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk melatih keterampilan anggota dan peserta agar lebih produktif. "Melalui kegiatan ini, peserta bisa mengenal teknik dan metode dasar merajut. Keterampilan ini juga bisa menjadi peluang usaha ke depannya," ujarnya. Ia menambahkan bahwa meski sempat mengalami kesulitan, para peserta tetap bersemangat sampai akhirnya bisa menyelesaikan karya mereka.

Foto: Suasana Pelatihan Membuat Gelang Rajut Bersama UKM Al-Izzah.

Salah satu peserta, Shoffi, mengaku senang bisa mengikuti pelatihan ini secara langsung. "Ternyata tidak sesulit itu. Setelah ikut pelatihan, saya jadi semangat dan bahkan berencana melanjutkan membuat gelang di rumah," katanya. Ia juga merasa terbantu dengan pendampingan yang sabar dan jelas dari pemateri. Menanggapi jalannya kegiatan, Rois Tsani, Nurul, turut menyampaikan harapannya agar pelatihan seperti ini bisa terus berlanjut dan berkembang. "Kami ingin kegiatan ini menjadi wadah untuk membangun keterampilan yang berguna di luar kampus, bahkan bisa menjadi bekal untuk berwirausaha," ujarnya.

Pelatihan ini menjadi langkah awal dari serangkaian kegiatan kreatif yang diharapkan dapat menumbuhkan potensi, semangat berkarya, dan nilai kewirausahaan di kalangan mahasiswa. Dengan keterampilan yang diperoleh, para peserta diharapkan tidak hanya dapat mengembangkan kreativitas, tetapi juga mampu menjadikan karya mereka sebagai peluang usaha yang nyata di masa depan.

 

Penulis : Salma

Editor : Elfin


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inilah Sosok Lora Ismail Al-Kholilie, Cucu Syaikhona Kholil Asal Bangkalan Yang Penuh Inspiratif Bagi Kalangan Pecinta Bahasa Arab

Foto: https://cariustadz.id/ustadz/detail/Lora-Ismail-Amin-Kholil-562152 Tidak sedikit masyarakat di Indonesia telah memanfaatkan media sosial sebagai sarana pembelajaran guna memperdalam ilmu agama yang dimiliki melalui menonton tayangan kontennya, terkhusus kaum muda. Tetapi kenyataan diluar sana menyatakan bahwa tidak sedikit pendakwah di media sosial yang nekat mengaburkan kebenaran informasi hanya demi mencari popularitas semata. Maka dari itu, memilih referensi konten yang tidak sesat harus dilakukan dengan filtrasi yang ketat, bijak, tepat dan kompeten, terlebih lagi tidak sedikit influencer yang melakukan kesalahan fatal seperti memberikan salah pengartian terhadap beberapa hal, seperti penyesatan secara pemahaman ilmu pengetahuan terhadap beberapa kalimat-kalimat Bahasa Arab yang menjadi tren di kalangan masyarakat itu sendiri. Hal ini ternyata telah menjadi suatu perhatian yang khusus bagi sosok Lora Ismail Al-Kholilie, seorang influencer sekaligus ulama' yang lahir di ...

Jurnal Konservasi Nilai dan Karakter

PENDIDIKAN NILAI DAN KARAKTER DI ERA SEKARANG Siyam Fitriyani Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Kudus, E-mail: fitriyanisiyam321@gmail.com Nomor Hp : 08816770699 ABSTRAK         Karakter bisa diartikan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku seseorang, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, berperilaku jelek, bisa dikatakan berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang berperilaku sesuai dengan kaidah moral bisa dikatakan orang yang berkarakter mulia. Nilai karakter konservasi adalah sikap pribadi yang stabil untuk selalu berusaha melindungi dan melestarikan nilai budaya serta perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Pendidikan karakter berbasis konservasi berupaya untuk menyemaikan dan mengembangkan nilai-nilai religius, jujur, peduli, toleran, demokratis, santun, cerdas, dan tangguh dalam bermasyarakat ataupun dalam diri mahasiswa dengan maksud agar mereka mampu menjadi...

Abu Aswad Ad-Du'ali Sang Penemu Harakat

      (Gambar: http://tahfizhdulido.com)  Tidak bisa dipungkiri bahwa Al-Quran yang selalu kita baca saat ini ternyata amat jauh berbeda dengan Al-Qu'an asli pada zaman Rasulullah. Hal ini dikarenakan pada mulanya Al-Quran turun kepada Rasulullah tanpa adanya tanda baca dan syakal sama sekali. Barang tentu sangat sulit bagi kita untuk membacanya. Apalagi huruf-huruf yang memiliki bentuk yang sama tanpa adanya titik, pasti susah untuk membedakannya.  Berkat ijtihad para tabi'in dan Ulama' terdahulu yang telah berhasil memudahkan pembacaan Al-Quran yakni dengan memberikan tanda baca pada Al-Quran.  Al-Quran yang semula polos kemudian oleh Abu Aswad Ad-Du'ali diberikan titik agar membedakan huruf yang dibaca fathah, kasrah, atau dhammah.  Abu Aswad Ad-Du'ali yang memiliki nama asli Dzalam bin Amru bin Sufyan bin Jandal bin Yu'mar bin Du'ali lahir di Basrah yakni pada tahun 603 M. Ia merupakan murid kinasih Ali bin Abi Thalib. Abu Aswad Ad-Du'ali dikenal s...