Langsung ke konten utama

Puisi dan Cerpen “Sportivitas Adalah Juara yang Sebenarnya” - Juara 2 Musabaqoh Mading II 2025

Sportivitas Adalah Juara Yang Sebenarnya

Puisi dan Cerpen oleh Nadia Chusna Kamalin

---------------

PUISI

Ia datang dengan harapan tinggi,

Langkahnya tegap, matanya berseri.

Bukan sekadar ingin menang semata,

Tapi membawa nilai dalam tiap laga.

 

Ia tahu, adil itu harga mati,

Tak tergoda untuk curangi diri.

Walau harapan pupus di tengah jalan,

Ia tetap berdiri, tanpa cela, tanpa dendam.

 

Kekalahan bukan aib baginya,

Sebab hormat tetap ia jaga.

Sportivitas bukan sekadar sikap,

Tapi cerminan jiwa yang sudah mantap.



CERPEN

Matahari menggantung tinggi di atas stadion sekolah. Suasana hiruk pikuk memenuhi udara,teriakan semangat, peluit panitia, dan derap langkah siswa yang berlomba. Di sisi lapangan, bayu duduk sendiri, meremas-remas ujung kaosnya. Hari ini adalah lomba lari 400 meter. Lomba terakhir, dan satu-satunya kesempatan bayu untuk membuktikan dirinya.

Sejak kecil, bayu selalu kalah dalam berbagai perlombaan. Ia sudah bosan menjadi bahan olokan. Hari ini, ia bertekad: apapun yang terjadi, ia harus menang. Bukan hanya untuk kebanggaan, tapi untuk harga dirinya.

“Siap, peserta ke garis start!” seru pelatih.

Bayu berdiri, mengambil posisi. Di sampingnya, Ali memberi senyum tipis. Ali adalah kebalikan dari bayu. Ia tidak pernah terlalu ambisius, tapi selalu menjadi contoh karena sportivitasnya. Ia sering kalah, namun tak pernah dianggap pecundang. Justru, teman-teman menghormatinya.

“Hati-hati ya, Bay,” bisik Ali. “Ingat, jujur itu selalu lebih penting dari juara.” 

Bayu hanya mengangguk. Jantungnya berdentum keras.

“Siap… Satu… Dua… Tiga!”

Peluit dibunyikan.

Para peserta melesat seperti anak panah. Bayu berlari sekuat tenaga. Di depan, seorang peserta bernama Roy mulai memimpin. Tapi Bayu memperhatikan sesuatu yang ganjil — di tikungan kedua, Roy menoleh cepat ke kiri, lalu menghilang sesaat di balik semak.

Dia memotong lintasan! batin Bayu terkejut.

Ali yang berlari di belakang Roy juga melihatnya. Namun ia terus berlari tanpa berteriak atau menuduh.

Lomba selesai. Roy masuk garis finis pertama. Penonton bersorak. Bayu di posisi kedua, disusul Ali. Roy naik podium dengan senyum penuh kemenangan, tapi wajahnya tidak tenang. Ia melihat ke arah Ali yang hanya tersenyum kecil, tanpa cemoohan, tanpa kebencian.

Setelah lomba, Ali mendekatinya diam-diam.

“Aku lihat tadi,” ucap Ali lembut. “Kamu memotong lintasan, kan?”

Roy tak menjawab. Ia menunduk, menarik napas panjang. “Aku... Aku nggak tahu kenapa aku melakukannya. Aku cuma... Aku malu terus kalah, Li. Aku ingin sekali menang, walau cuma sekali saja.”

Ali menepuk punggungnya. “Tapi dengan cara seperti itu, kamu menang dari orang lain, tapi kalah dari dirimu sendiri.”

Kata-kata itu menampar Roy lebih keras dari tepuk tangan penonton. Ia tahu Ali benar.

Ketika waktu pemberian medali tiba, Roy berdiri di atas podium, hendak menerima emas. Namun, ia tiba-tiba mundur selangkah.

“Maaf,” ucapnya lantang. “Saya harus jujur. Saya telah curang... Saya memotong lintasan. Saya tidak pantas menerima ini.”

Semua penonton terdiam. Beberapa terkejut, beberapa mengangkat alis. Tapi dari arah tribun, terdengar tepuk tangan perlahan. Lalu semakin banyak yang ikut bertepuk tangan. Bukan karena Roy menang, tapi karena ia berani jujur.

Medali emas batal diberikan. Roy turun dari podium, berdiri di samping Ali dan Bayu.

Bayu menatap Roy dengan wajah campur aduk. Tapi akhirnya ia mengulurkan tangan. “Itu... berani banget sih. Gue nggak yakin gue bisa kayak lo.”

Ali hanya tersenyum. “Hari ini, kita semua belajar. Menang itu penting, tapi jujur itu lebih besar.”

Mereka bertiga saling menatap — tak ada pemenang, tak ada pecundang. Hanya remaja-remaja yang baru saja memahami arti sportivitas.

Dan dari tempat duduk penonton, guru olahraga berbisik pada rekannya, “Mereka belum tentu juara lomba... tapi mereka baru saja jadi juara yang sebenarnya.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Konservasi Nilai dan Karakter

PENDIDIKAN NILAI DAN KARAKTER DI ERA SEKARANG Siyam Fitriyani Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Kudus, E-mail: fitriyanisiyam321@gmail.com Nomor Hp : 08816770699 ABSTRAK         Karakter bisa diartikan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku seseorang, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, berperilaku jelek, bisa dikatakan berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang berperilaku sesuai dengan kaidah moral bisa dikatakan orang yang berkarakter mulia. Nilai karakter konservasi adalah sikap pribadi yang stabil untuk selalu berusaha melindungi dan melestarikan nilai budaya serta perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Pendidikan karakter berbasis konservasi berupaya untuk menyemaikan dan mengembangkan nilai-nilai religius, jujur, peduli, toleran, demokratis, santun, cerdas, dan tangguh dalam bermasyarakat ataupun dalam diri mahasiswa dengan maksud agar mereka mampu menjadi...

Abu Aswad Ad-Du'ali Sang Penemu Harakat

      (Gambar: http://tahfizhdulido.com)  Tidak bisa dipungkiri bahwa Al-Quran yang selalu kita baca saat ini ternyata amat jauh berbeda dengan Al-Qu'an asli pada zaman Rasulullah. Hal ini dikarenakan pada mulanya Al-Quran turun kepada Rasulullah tanpa adanya tanda baca dan syakal sama sekali. Barang tentu sangat sulit bagi kita untuk membacanya. Apalagi huruf-huruf yang memiliki bentuk yang sama tanpa adanya titik, pasti susah untuk membedakannya.  Berkat ijtihad para tabi'in dan Ulama' terdahulu yang telah berhasil memudahkan pembacaan Al-Quran yakni dengan memberikan tanda baca pada Al-Quran.  Al-Quran yang semula polos kemudian oleh Abu Aswad Ad-Du'ali diberikan titik agar membedakan huruf yang dibaca fathah, kasrah, atau dhammah.  Abu Aswad Ad-Du'ali yang memiliki nama asli Dzalam bin Amru bin Sufyan bin Jandal bin Yu'mar bin Du'ali lahir di Basrah yakni pada tahun 603 M. Ia merupakan murid kinasih Ali bin Abi Thalib. Abu Aswad Ad-Du'ali dikenal s...

7 Istilah Penting yang Wajib Kamu Ketahui sebagai Anggota Al Izzah, Nomor 5 Jarang Diketahui

Kamu masuk di UKM Al Izzah dan masih bingung sama istilah-istilah arabnya? Apalagi para anggota baru UKM Al - Izzah dan mahasiswa lain yang barang kali melirik untuk masuk di UKM ini. Mungkin beberapa kali pernah denger tapi gak paham dengan istilah tersebut. Tenang aja, kali ini semua pertanyaan - pertanyaan mu bakal terjawab nih. Berikut ini kami sajikan 7 istilah penting yang perlu kamu ketahui di UKM Al Izzah.  1. Maktab  Maktab merupakan tempat kesekretariatan UKM untuk segala keperluan Al Izzah mulai dari registrasi, penyimpanan file, inventaris dan lain-lain. Maktab ini juga berfungsi sebagai tempat sharing, diskusi, dan sekedar berkumpul bagi para pengurus maupun anggota UKM Al Izzah. Selain itu, di maktab pula terdapat berbagai macam buku dan kitab kajian bahasa Arab yang digunakan untuk belajar sekaligus sebagai referensi pembelajaran. Meskipun tempat ini tidak begitu luas namun maktab ini memiliki kenyamanan tersendiri sehingga setiap harinya pasti selalu ada orang ...