Langsung ke konten utama

UKM Al-Izzah Gelar Dauroh Madrasah di Yayasan Darul Amanah Kudus

Foto: Sesi Pembelajaran pada Kelas Tahmidi

UKM Al-Izzah UIN Sunan Kudus menggelar program Dauroh Madrasah bertema “Dari Kata Menuju Makna: Menjelajah Bahasa Arab dengan Ceria” pada 18–29 Juni 2025. Kegiatan berlangsung setiap Rabu, Kamis, Jumat, dan Ahad di Yayasan Darul Amanah, Desa Temulus, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus mulai pukul 15.00 WIB hingga selesai. Program ini menjadi bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan bahasa Arab yang aplikatif dan menyenangkan. Melalui kegiatan ini, Al-Izzah ingin membangun kedekatan antara mahasiswa dan anak-anak panti dalam suasana yang penuh semangat dan kekeluargaan.

Program ini bertujuan untuk mengenalkan bahasa Arab kepada anak-anak panti dengan cara yang menyenangkan dan melibatkan mereka secara aktif. Suasana belajar dikemas secara ringan namun bermakna, dengan metode komunikatif seperti kuis, nyanyian, dan tebak-tebakan. Anak-anak pun terlihat antusias mengikuti setiap sesi pembelajaran, bahkan tak jarang tertawa lepas saat menjawab soal atau bernyanyi bersama. Acara ditutup dengan permainan tematik dan ice breaking sebagai evaluasi sekaligus hiburan bagi peserta.

Foto: Sesi Foto Bersama Panitia dan Peserta

Ketua acara, Ifrohatun, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Arab, tetapi juga menumbuhkan kecintaan terhadapnya. “Penutupan ini bukanlah akhir, melainkan awal semangat baru dalam belajar. Semoga semakin mencintai bahasa Arab,” ujarnya. Ia juga berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut dan menjadi media dakwah yang kreatif serta mudah dipahami oleh masyarakat luas.

Ketua Yayasan, Bapak Nur Sa’id, turut memberikan semangat kepada para peserta dan panitia. “Orang Cina bisa maju karena teliti dan nggak gampang bosan. Kita juga harus istiqamah dalam belajar, apalagi bahasa Arab, bahasa termulia dan bahasa yang akan menyatukan umat,” pesannya. Beliau juga menekankan pentingnya menuntut ilmu dengan sabar dan konsisten, karena keberhasilan besar selalu dimulai dari proses yang kecil namun terus-menerus.

Salah satu peserta, Naifa, yang dinobatkan sebagai peserta teraktif, mengungkapkan kesannya, “Senang banget! Belajarnya seru dan kakak-kakaknya sabar. Nggak nyangka bisa aktif dan dikasih penghargaan. Semoga ke depannya makin baik dan kakak-kakaknya tetap semangat.” Antusiasme peserta seperti Naifa menjadi cerminan bahwa bahasa Arab bisa dikenalkan dengan cara yang menyenangkan, membekas, dan penuh semangat. UKM Al-Izzah berharap kegiatan ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kecintaan terhadap bahasa Arab serta memperkuat dakwah edukatif yang mudah diterima dan menyentuh hati.

Penulis : Salma

Editor : Elfin 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Konservasi Nilai dan Karakter

PENDIDIKAN NILAI DAN KARAKTER DI ERA SEKARANG Siyam Fitriyani Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Kudus, E-mail: fitriyanisiyam321@gmail.com Nomor Hp : 08816770699 ABSTRAK         Karakter bisa diartikan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku seseorang, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, berperilaku jelek, bisa dikatakan berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang berperilaku sesuai dengan kaidah moral bisa dikatakan orang yang berkarakter mulia. Nilai karakter konservasi adalah sikap pribadi yang stabil untuk selalu berusaha melindungi dan melestarikan nilai budaya serta perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Pendidikan karakter berbasis konservasi berupaya untuk menyemaikan dan mengembangkan nilai-nilai religius, jujur, peduli, toleran, demokratis, santun, cerdas, dan tangguh dalam bermasyarakat ataupun dalam diri mahasiswa dengan maksud agar mereka mampu menjadi...

Abu Aswad Ad-Du'ali Sang Penemu Harakat

      (Gambar: http://tahfizhdulido.com)  Tidak bisa dipungkiri bahwa Al-Quran yang selalu kita baca saat ini ternyata amat jauh berbeda dengan Al-Qu'an asli pada zaman Rasulullah. Hal ini dikarenakan pada mulanya Al-Quran turun kepada Rasulullah tanpa adanya tanda baca dan syakal sama sekali. Barang tentu sangat sulit bagi kita untuk membacanya. Apalagi huruf-huruf yang memiliki bentuk yang sama tanpa adanya titik, pasti susah untuk membedakannya.  Berkat ijtihad para tabi'in dan Ulama' terdahulu yang telah berhasil memudahkan pembacaan Al-Quran yakni dengan memberikan tanda baca pada Al-Quran.  Al-Quran yang semula polos kemudian oleh Abu Aswad Ad-Du'ali diberikan titik agar membedakan huruf yang dibaca fathah, kasrah, atau dhammah.  Abu Aswad Ad-Du'ali yang memiliki nama asli Dzalam bin Amru bin Sufyan bin Jandal bin Yu'mar bin Du'ali lahir di Basrah yakni pada tahun 603 M. Ia merupakan murid kinasih Ali bin Abi Thalib. Abu Aswad Ad-Du'ali dikenal s...

Inilah Sosok Lora Ismail Al-Kholilie, Cucu Syaikhona Kholil Asal Bangkalan Yang Penuh Inspiratif Bagi Kalangan Pecinta Bahasa Arab

Foto: https://cariustadz.id/ustadz/detail/Lora-Ismail-Amin-Kholil-562152 Tidak sedikit masyarakat di Indonesia telah memanfaatkan media sosial sebagai sarana pembelajaran guna memperdalam ilmu agama yang dimiliki melalui menonton tayangan kontennya, terkhusus kaum muda. Tetapi kenyataan diluar sana menyatakan bahwa tidak sedikit pendakwah di media sosial yang nekat mengaburkan kebenaran informasi hanya demi mencari popularitas semata. Maka dari itu, memilih referensi konten yang tidak sesat harus dilakukan dengan filtrasi yang ketat, bijak, tepat dan kompeten, terlebih lagi tidak sedikit influencer yang melakukan kesalahan fatal seperti memberikan salah pengartian terhadap beberapa hal, seperti penyesatan secara pemahaman ilmu pengetahuan terhadap beberapa kalimat-kalimat Bahasa Arab yang menjadi tren di kalangan masyarakat itu sendiri. Hal ini ternyata telah menjadi suatu perhatian yang khusus bagi sosok Lora Ismail Al-Kholilie, seorang influencer sekaligus ulama' yang lahir di ...