Langsung ke konten utama

Mari Mengenal TOAFL, Sebuah Tes Kemampuan Bahasa Arab Penentu Persyaratan Kelulusan Seorang Mahasiswa

Sebagai salah satu kewajiban persyaratan kelulusan mahasiswa pada berbagai perguruan tinggi keagamaan Islam di Indonesia ataupun di beberapa negara pada penjuru dunia. TOAFL ialah momok mengerikan bagi siapapun yang gagal lulus pada agenda tersebut. Jika ada yang bertanya, mengapa hal itu ada demikian, sebab tidak semua mahasiswa memiliki kemampuan berbahasa Arab yang baik. Maka dari itu, solusi utamanya ialah setiap mahasiswa harus mempertajam kemampuan berbahasa Arab yang komperhensif. Adapun TOAFL merupakan singkatan dari Test of Arabic as Foreign Language, TOAFL dalam Bahasa Arab dikenal dengan istilah IKNA. UIN Sunan Kudus juga merupakan salah satu dari berbagai perguruan tinggi keagamaan Islam di Indonesia yang mewajibkan semua mahasiswanya untuk lulus dari agenda tes tersebut. 

Gambar: https://lampiran.iainkudus.ac.id//2024/12/02//62012-1394-674d0df219b26.jpg

Teknis agenda TOAFL dapat mempergunakan berbagai media, entah menggunakan media konvensional yakni berupa penggunaan sarana kertas dan alat tulis ataupun media modern yakni berupa perangkat alat teknologi seperti gadget dan komputer. Kehadiran teknologi baru dalam pelaksanaan agenda TOAFL telah merubah secara signifikan terkait dinamika-dinamika baru bagi para mahasiswa yang sedang memperjuangkan kelulusan. Latar pelaksanaan agenda TOAFL dapat dilaksnakan secara luar jaringan (luring) ataupun dalam jaringan (luar jaringan). Setiap perguruan tinggi tentunya mrmiliki tim pelaksana tersendiri dalam melaksanakan agenda semacam ini. Bagi UIN Sunan Kudus, tim pelaksana agenda TOAFL ialah berada pada naungan Unit Pelaksana Tugas (UPT) Bahasa.

Standar penilaian kelulusan dari setiap perguruan tinggi keagamaan Islam yang menyelenggarakan TOAFL tentunya berbeda-beda, akan tetapi rata-ratanya ialah harus melebihi skor 375 dari 120 soal yang telah disajikan kepada para mahasiswa dalam kurun waktu pengerjaan selama 2 jam. Dari 120 soal yang disajikan, meliputi berbagai sub tes yakni: tes pemahaman pendengaran, tes pemahaman sistematika kalimat dan kata (nahwu dan shorof), dan tes pemahaman paragraf. Pada UIN Sunan Kudus, kewajiban untuk mengikuti agenda TOAFL kini ditujukan kepada semua mahasiswa semester 5 keatas dengan sertifikat kelulusan akan berlaku selama 2 tahun pasca pelaksanaan TOAFL agar dapat dipergunakan sebagai sarana persyaratan kelulusan dari perguruan tinggi. Bagi mahasiswa yang tidak lulus akan diberikan kesempatan berikutnya untuk mengikuti ulang agenda TOAFL hingga xukses mendapat sertifikat lulus dikemudian hari.



Gambar: https://upb.iainkudus.ac.id/berita-62711-2648-mahasiswa-ikuti-digital-based-language-proficiency-test-pertama-di-lingkungan-iain-kudus-.html#

Sejatinya, pelaksanaan TOAFL di UIN Sunan Kudus dalam kurun setahun diadakan pada setiap: Maret, April, Mei, Oktober September, dan Oktober. Para mahasiswa UIN Sunan Kudus juga dapat memantau laman upb.iainkudus.ac,id agar mendapatkan informasi lebih lanjut terkait hal ini. Jika ingin mewujudkan kelulusan dari mengikuti agenda TOAFL dalam sekali mengikuti tes, para mahasiswa dapat mengikuti berbagai kelas TOAFL yang telah tersedia. Para mahasiswa UIN Sunan Kudus juga dapat mendatangi maktab ataupun mengikuti sesi Tadribul Usbu' (pelatihan mingguan) UKM Al-Izzah UIN Sunan Kudus untuk belajar dengan mengetahui tips dan trik lulus dalam sekali mengikuti tes bersama para zumaroh (pengurus) dan 'Adlo lainnya. Inilah fakta-fakta tentang TOAFL yang mungkin sebagai besar dari kalian belum banyak mengetahui tentang hal ini.

Penulis    : Elfin 

Editor    : Salma

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inilah Sosok Lora Ismail Al-Kholilie, Cucu Syaikhona Kholil Asal Bangkalan Yang Penuh Inspiratif Bagi Kalangan Pecinta Bahasa Arab

Foto: https://cariustadz.id/ustadz/detail/Lora-Ismail-Amin-Kholil-562152 Tidak sedikit masyarakat di Indonesia telah memanfaatkan media sosial sebagai sarana pembelajaran guna memperdalam ilmu agama yang dimiliki melalui menonton tayangan kontennya, terkhusus kaum muda. Tetapi kenyataan diluar sana menyatakan bahwa tidak sedikit pendakwah di media sosial yang nekat mengaburkan kebenaran informasi hanya demi mencari popularitas semata. Maka dari itu, memilih referensi konten yang tidak sesat harus dilakukan dengan filtrasi yang ketat, bijak, tepat dan kompeten, terlebih lagi tidak sedikit influencer yang melakukan kesalahan fatal seperti memberikan salah pengartian terhadap beberapa hal, seperti penyesatan secara pemahaman ilmu pengetahuan terhadap beberapa kalimat-kalimat Bahasa Arab yang menjadi tren di kalangan masyarakat itu sendiri. Hal ini ternyata telah menjadi suatu perhatian yang khusus bagi sosok Lora Ismail Al-Kholilie, seorang influencer sekaligus ulama' yang lahir di ...

Jurnal Konservasi Nilai dan Karakter

PENDIDIKAN NILAI DAN KARAKTER DI ERA SEKARANG Siyam Fitriyani Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Kudus, E-mail: fitriyanisiyam321@gmail.com Nomor Hp : 08816770699 ABSTRAK         Karakter bisa diartikan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku seseorang, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, berperilaku jelek, bisa dikatakan berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang berperilaku sesuai dengan kaidah moral bisa dikatakan orang yang berkarakter mulia. Nilai karakter konservasi adalah sikap pribadi yang stabil untuk selalu berusaha melindungi dan melestarikan nilai budaya serta perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Pendidikan karakter berbasis konservasi berupaya untuk menyemaikan dan mengembangkan nilai-nilai religius, jujur, peduli, toleran, demokratis, santun, cerdas, dan tangguh dalam bermasyarakat ataupun dalam diri mahasiswa dengan maksud agar mereka mampu menjadi...

Kisah Dibalik Pengarang Kitab JURUMIYYAH

Sumber foto:https://jurnaba.co/biografi-ibnu-ajurrum-waliyullah-penulis-kitab-matan-jurumiyah/   para santri dan pelajar bahasa arab pasti sudah tidak asing lagi dengan kitab Jurumiyyah karena kepopuleran Kitab ini yang sudah  mendunia. Kitab yang lebih dikenal dengan matan jurumiyyah ini berisi kajian dasar nahwu yang padat dan ringan digunakan untuk para pemula. Sayangnya tidak semua pelajar dan para pengguna matan jurumiyah ini tahu dan kenal dengan sang pengarang kitab Jurumiyyah.  Syekh Ibnu Ajurrum yang memiliki nama lengkap Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Dawud Al-Shinhaji merupakan ulama nahwu sekaligus pengarang dari kitab Jurumiyyah. Sesuai namanya, Al-Jurrumiyyah yang merupakan kitab muqaddimah (pengantar) tentang ilmu Nahwu ini ditulis oleh Ibnu Ajurrum ketika masih di Mekkah. Isi dari kitab ini yang begitu ringkas dan mendasar sangat cocok digunakan bagi pemula yang ingin belajar bahasa Arab. Sehingga kitab ini perlu diberi penjelasan yang lebih mend...