Langsung ke konten utama

Rutinan Rihlatul Bait sebagai Sarana Membangun Kebersamaan Semakin Solid


Foto: Prosesi Mahallul Qiyam

Rihlatul Bait atau kunjungan ke rumah salah satu anggota UKM Al-Izzah UIN Sunan Kudus kembali digelar pada Sabtu, 22 November 2025, bertempat di Desa Mayong, Kabupaten Jepara. Kegiatan ini bertujuan untuk menyambung tali silaturahim sekaligus menjadi rihlatul bait terakhir pada periode tahun ini.

Dalam sambutannya, Rois ‘Am, Wisuda, menyampaikan, “Kegiatan ini untuk bermuwajjahah, menyambung silaturahim, dan doa bersama. Barang siapa yang menyambung silaturahim, maka Allah akan memanjangkan umurnya.” Sementara itu, Ayu, selaku shohibul bait turut mengucapkan terima kasih kepada seluruh teman-teman yang telah berkenan hadir.

Foto: Sesi Foto Bersama

Acara diawali dengan pembacaan Maulid Al-Barzanji, kemudian dilanjutkan dengan tahlil dan doa bersama untuk memohon keberkahan serta keselamatan. Suasana kebersamaan semakin terasa pada sesi ramah tamah, di mana para peserta saling berbincang hangat dan menikmati hidangan yang telah disediakan. Kegiatan kemudian ditutup dengan sesi foto bersama.

Rihlatul Bait kali ini dilanjutkan dengan kegiatan mentadabburi alam di pantai terdekat, tepatnya Pantai Layang-Layang, dengan tujuan menikmati ciptaan Sang Pemilik Alam Semesta. Haza, salah satu anggota yang hadir mengungkapkan kesannya, “Seneng banget, bisa melepas penat dari tugas-tugas kuliah yang kemarin menumpuk dan untuk refreshing sebelum UAS.”

Penulis: Ukthy Salma

Editor: Akhy Elfin

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inilah Sosok Lora Ismail Al-Kholilie, Cucu Syaikhona Kholil Asal Bangkalan Yang Penuh Inspiratif Bagi Kalangan Pecinta Bahasa Arab

Foto: https://cariustadz.id/ustadz/detail/Lora-Ismail-Amin-Kholil-562152 Tidak sedikit masyarakat di Indonesia telah memanfaatkan media sosial sebagai sarana pembelajaran guna memperdalam ilmu agama yang dimiliki melalui menonton tayangan kontennya, terkhusus kaum muda. Tetapi kenyataan diluar sana menyatakan bahwa tidak sedikit pendakwah di media sosial yang nekat mengaburkan kebenaran informasi hanya demi mencari popularitas semata. Maka dari itu, memilih referensi konten yang tidak sesat harus dilakukan dengan filtrasi yang ketat, bijak, tepat dan kompeten, terlebih lagi tidak sedikit influencer yang melakukan kesalahan fatal seperti memberikan salah pengartian terhadap beberapa hal, seperti penyesatan secara pemahaman ilmu pengetahuan terhadap beberapa kalimat-kalimat Bahasa Arab yang menjadi tren di kalangan masyarakat itu sendiri. Hal ini ternyata telah menjadi suatu perhatian yang khusus bagi sosok Lora Ismail Al-Kholilie, seorang influencer sekaligus ulama' yang lahir di ...

Jurnal Konservasi Nilai dan Karakter

PENDIDIKAN NILAI DAN KARAKTER DI ERA SEKARANG Siyam Fitriyani Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Kudus, E-mail: fitriyanisiyam321@gmail.com Nomor Hp : 08816770699 ABSTRAK         Karakter bisa diartikan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku seseorang, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, berperilaku jelek, bisa dikatakan berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang berperilaku sesuai dengan kaidah moral bisa dikatakan orang yang berkarakter mulia. Nilai karakter konservasi adalah sikap pribadi yang stabil untuk selalu berusaha melindungi dan melestarikan nilai budaya serta perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Pendidikan karakter berbasis konservasi berupaya untuk menyemaikan dan mengembangkan nilai-nilai religius, jujur, peduli, toleran, demokratis, santun, cerdas, dan tangguh dalam bermasyarakat ataupun dalam diri mahasiswa dengan maksud agar mereka mampu menjadi...

Kisah Dibalik Pengarang Kitab JURUMIYYAH

Sumber foto:https://jurnaba.co/biografi-ibnu-ajurrum-waliyullah-penulis-kitab-matan-jurumiyah/   para santri dan pelajar bahasa arab pasti sudah tidak asing lagi dengan kitab Jurumiyyah karena kepopuleran Kitab ini yang sudah  mendunia. Kitab yang lebih dikenal dengan matan jurumiyyah ini berisi kajian dasar nahwu yang padat dan ringan digunakan untuk para pemula. Sayangnya tidak semua pelajar dan para pengguna matan jurumiyah ini tahu dan kenal dengan sang pengarang kitab Jurumiyyah.  Syekh Ibnu Ajurrum yang memiliki nama lengkap Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Dawud Al-Shinhaji merupakan ulama nahwu sekaligus pengarang dari kitab Jurumiyyah. Sesuai namanya, Al-Jurrumiyyah yang merupakan kitab muqaddimah (pengantar) tentang ilmu Nahwu ini ditulis oleh Ibnu Ajurrum ketika masih di Mekkah. Isi dari kitab ini yang begitu ringkas dan mendasar sangat cocok digunakan bagi pemula yang ingin belajar bahasa Arab. Sehingga kitab ini perlu diberi penjelasan yang lebih mend...