Langsung ke konten utama

“Santri Cerdas, Negeri Berkualitas” Juara 2 Musabaqoh Mading Jilid III UKM Al-Izzah 2025 (Kategori: Cerpen)

 Santri Cerdas, Negeri Berkualitas

Cerpen oleh Safira Listiani

Di sebuah pesantren sederhana di ujung desa, ada seorang santri bernama Rofi. Orang-orang sering memanggilnya Rofi si Pencari Wifi. Bukan karena dia kurang ngaji, tapi karena hampir setiap sore, dia suka nongkrong di pojokan dekat kandang kambing hanya untuk menangkap sinyal gratis dari rumah Pak RT. Lalu pada suatu sore.

“Rof, belajar kitab yang bener! Jangan sambil ngecek HP terus,” tegur sahabatnya, Kamal.

Rofi nyengir, “Tenang, Mal. Aku ini sedang riset. Kata Pak Ustadz, santri itu harus bisa membawa perubahan. Jadi aku sedang cari-cari ilmu sambil update status biar orang-orang tahu: santri juga update digital, bahkan bisa cerdas digital.”

Kamal pun geleng-geleng mendengar hal itu.

Suatu hari, Pak Ustadz memberi tugas semua santri supaya membuat sebuah karya untuk lomba Hari Santri Nasional. Semua santri pun sangat bersemangat membuat karya; ada yang membuat kaligrafi, ada yang membuat pidato, ada pula yang membuat ceramah pendek. Rofi? Dia malah datang dengan ide aneh.

“Pak Ustadz, saya mau bikin robot santri!” katanya penuh semangat.

“Lho? Robot?” Pak Ustadz mengangkat alis.

“Iya, robot yang bisa adzan, bisa baca doa makan, bahkan bisa mengingatkan santri untuk wudhu kalau ketiduran saat ngaji, lho!” katanya dengan lantang.

Semua santri langsung tertawa ngakak.

Tapi ternyata, Rofi benar-benar serius. Ia mengutak-atik barang bekas, seperti kipas angin rusak, senter yang mati, dan botol air mineral. Setelah seminggu begadang, setelah beberapa kali gagal bereksperimen, akhirnya jadilah robot yang ia namai Si Cerdas. Walau jalannya masih miring ke kanan, tapi suaranya jelas: “Hai, sudah shalat belum? Yuk belajar, biar jadi santri yang cerdas! Agar negeri berkualitas!”

Rofi tersenyum melihat karyanya dan semakin semangat serta gigih untuk memperbaikinya.

Ketika lomba tiba, para juri takjub. “Wah, kreatif sekali! Ini bukti santri tidak hanya bisa mengaji, tapi juga bisa berinovasi,” kata salah satu juri dengan bangga.

Santri-santri bertepuk tangan mendengarnya.

Rofi tersipu malu, Kamal cuma menepuk bahunya sambil berbisik, “Ternyata hobimu mencari wifi tidak sia-sia, ya?”

Akhirnya pesantren itu juara satu. Rofi jadi terkenal, tapi yang paling penting, dia menginspirasi teman-temannya bahwa santri bukan hanya belajar agama, melainkan juga bisa membawa ilmu pengetahuan untuk kemajuan negeri.

Dan sejak hari itu, Rofi mendapat julukan baru: Santri Cerdas si Pencari Wifi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inilah Sosok Lora Ismail Al-Kholilie, Cucu Syaikhona Kholil Asal Bangkalan Yang Penuh Inspiratif Bagi Kalangan Pecinta Bahasa Arab

Foto: https://cariustadz.id/ustadz/detail/Lora-Ismail-Amin-Kholil-562152 Tidak sedikit masyarakat di Indonesia telah memanfaatkan media sosial sebagai sarana pembelajaran guna memperdalam ilmu agama yang dimiliki melalui menonton tayangan kontennya, terkhusus kaum muda. Tetapi kenyataan diluar sana menyatakan bahwa tidak sedikit pendakwah di media sosial yang nekat mengaburkan kebenaran informasi hanya demi mencari popularitas semata. Maka dari itu, memilih referensi konten yang tidak sesat harus dilakukan dengan filtrasi yang ketat, bijak, tepat dan kompeten, terlebih lagi tidak sedikit influencer yang melakukan kesalahan fatal seperti memberikan salah pengartian terhadap beberapa hal, seperti penyesatan secara pemahaman ilmu pengetahuan terhadap beberapa kalimat-kalimat Bahasa Arab yang menjadi tren di kalangan masyarakat itu sendiri. Hal ini ternyata telah menjadi suatu perhatian yang khusus bagi sosok Lora Ismail Al-Kholilie, seorang influencer sekaligus ulama' yang lahir di ...

Jurnal Konservasi Nilai dan Karakter

PENDIDIKAN NILAI DAN KARAKTER DI ERA SEKARANG Siyam Fitriyani Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Kudus, E-mail: fitriyanisiyam321@gmail.com Nomor Hp : 08816770699 ABSTRAK         Karakter bisa diartikan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku seseorang, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, berperilaku jelek, bisa dikatakan berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang berperilaku sesuai dengan kaidah moral bisa dikatakan orang yang berkarakter mulia. Nilai karakter konservasi adalah sikap pribadi yang stabil untuk selalu berusaha melindungi dan melestarikan nilai budaya serta perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Pendidikan karakter berbasis konservasi berupaya untuk menyemaikan dan mengembangkan nilai-nilai religius, jujur, peduli, toleran, demokratis, santun, cerdas, dan tangguh dalam bermasyarakat ataupun dalam diri mahasiswa dengan maksud agar mereka mampu menjadi...

Kisah Dibalik Pengarang Kitab JURUMIYYAH

Sumber foto:https://jurnaba.co/biografi-ibnu-ajurrum-waliyullah-penulis-kitab-matan-jurumiyah/   para santri dan pelajar bahasa arab pasti sudah tidak asing lagi dengan kitab Jurumiyyah karena kepopuleran Kitab ini yang sudah  mendunia. Kitab yang lebih dikenal dengan matan jurumiyyah ini berisi kajian dasar nahwu yang padat dan ringan digunakan untuk para pemula. Sayangnya tidak semua pelajar dan para pengguna matan jurumiyah ini tahu dan kenal dengan sang pengarang kitab Jurumiyyah.  Syekh Ibnu Ajurrum yang memiliki nama lengkap Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Dawud Al-Shinhaji merupakan ulama nahwu sekaligus pengarang dari kitab Jurumiyyah. Sesuai namanya, Al-Jurrumiyyah yang merupakan kitab muqaddimah (pengantar) tentang ilmu Nahwu ini ditulis oleh Ibnu Ajurrum ketika masih di Mekkah. Isi dari kitab ini yang begitu ringkas dan mendasar sangat cocok digunakan bagi pemula yang ingin belajar bahasa Arab. Sehingga kitab ini perlu diberi penjelasan yang lebih mend...