Sisi Lain Kitab Ta'lim Muta'alim, Kitab Kuning Berbahasa Arab Yang Lazim Diajarkan Pada Pembelajaran Akhlak dan Aqidah
Pada dasarnya, kegiatan belajar mengajar di fasilitas pendidikan seperti pondok pesantren seringkali mempergunakan buku-buku penunjang pembelajaran yang berbahasa Arab. Selain itu, pada perlombaan Bahasa Arab juga ada pemanfaatan buku-buku penunjang pembelajaran di pondok pesantren berbahasa Arab sebagai bagian dari pelaksanaan cabang lomba Musabaqah Qira'atul Kutub (MQK), Buku-buku penunjang pembelajaran tersebut umumnya dikenal dengan istilah kitab kuning. Terdapat banyak judul kitab kuning yang lazim dipelajari oleh para santri, mahasiswa, ataupun masyarakat umum. Salah satu judul kitab kuning yang umumnya senantiasa dipelajari ialah kitab yang berjudul Ta'lim Muta'alim. Kitab Ta'lim Muta'alim merupakan sebuah kitab kuning yang mempelajari tentang adab dan etika bagi siapapun yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar, dalam hal ini menyangkut pada akhlak dan aqidah.
Diharapkan bagi siapapun yang sedang ataupun telah mempelajari kitab Ta'lim Muta'alim dapat memiliki akhlak dan aqidah yang terpuji sehingga mampu memahami prosedur dalam menjalani kehidupan sehari-hari seperti menuntut ilmu supaya penerapannya bermanfaat bagi kehidupan masyarakat luas. Sejatinya, kitab kuning Ta'lim Muta'alim memiliki nama lengkap yaitu Ta’lim al-Muta’allim Thariq at-Ta’allum. Dikarang oleh sesorang ulama' terkemuka bermazhab Hanafiyah, yaitu Burhanuddin Ibrahim al-Zarnuji al-Hanafi. Penyusunan kitab kuning ini terinspirasi dari bagaimana perjalanan hidup Imam al-Zarnuji ketika sedang berguru kepada beberapa ulama besar pada masanya, diantaranya ialah: Ruknul Islam Muhammad bin Abi Bakr, Hammad bin Ibrahim, Fakhruddin al-Kasyani, Fakhruddin Qadhi Khan al-Awz Jundi, dan Ruknuddin al-Farghani.

Hal tersebut dapat dibuktikan pada kutipan pada pendahuluan yang ada pada kitab tersebut yang berbunyi: "Tatkala aku melihat banyak dari para penuntut ilmu pada masa kita bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, namun tidak dapat mencapai hasilnya. Di antara manfaat dan buah ilmu adalah mengamalkan ilmu dan menyebarkannya. Mereka terhalang (dari ilmu) sebab kesalahan dalam metode mencari ilmu, dan mereka meninggalkan syarat-syaratnya. Sedangkan setiap orang yang salah jalan maka akan tersesat, dan tidak mendapat sesuatu yang ia inginkan sedikit ataupun banyak. Maka aku ingin menjelaskan kepada mereka tata cara belajar berdasarkan yang telah aku lihat dan dengar dari guru-guruku yang memiliki ilmu dan hikmah." (Imam al-Zarnuji, Ta’l'm al-Muta’allim TharĂ®q at-Ta’allum, halaman 57)
Terdapat 13 pasal yang banyak disebutkan dalam isi pada kitab Ta'lim Muta'alim, yang meliputi:
- Hakikat ilmu dan keutamaannya
- Niat ketika belajar
- Memilih ilmu, guru, dan teman, serta keteguhan dalam menuntut ilmu
- Menghormati ilmu dan ahlinya
- Sungguh-sungguh, tekun, dan semangat dalam menuntut ilmu
- Tahap awal, ukuran, dan urutan dalam menuntut ilmu
- Tawakal kepada Allah dalam menuntut ilmu
- Masa produktif dalam menuntut ilmu
- Kasih sayang dan nasihat dalam menuntut ilmu
- Mengambil faedah pelajaran dalam menuntut ilmu
- Bersikap sopan ketika sedang dalam menuntut ilmu
- Penyebab hafal dan lupa dalam menuntut ilmu
- Sesuatu yang mendatangkan dan menjauhkan rezeki, serta menambah dan memperpendek umur.
Referensi:
- https://www.nu.or.id/pustaka/mengenal-kitab-ta-lim-al-muta-allim-panduan-etika-mencari-ilmu-Lp0jc
- https://lpmaarifkabbandung.blogspot.com/2011/10/ringkasan-kitab-talim-mutaalim-syeikh.html
- https://khazanah.republika.co.id/berita/py9rb2320/talim-almutaallim-mengapa-kitab-ini-penting-bagi-santri
Penulis: Elfin
Editor: Salma

Komentar
Posting Komentar