Langsung ke konten utama

في ايدينا غدا "Masa Depan Di Tangan Kita"


في ايدينا غدا Menyongsong Masa Depan Bersama Milad UKM Al-Izzah ke-23


Semarak Milad Unit Kegiatan Mahasiswa  (UKM) Al-Izzah yang ke – 23, di selenggarakan pada Senin, 10 Februari 2020. Peringatan semarak Milad UKM Al-Izzah, di peringati dengan dilaksanakannya Seminar Kebahasaan dengan mengusung tema “Masa Depan ditangan Kita”. Selain itu, Milad UKM Al-Izzah, diperingati  dengan acara Khatmil Qur’an sebagaian rasa syukur acara Milad UKM Al-Izzah.


Semangat dan antusias pengurus, anggota, maupun mahasiswa di luar UKM Al-Izzah, turut mewarnai acara semarak Milad UKM Al-Izzah, khususnya pada acara seminar kebahasaan yang di isi  oleh M. Asmuni Nur Khoiri, M.Pd. dan Fatah Mauludin. Keduanya selaku domisioner UKM Al-Izzah, yang selalu sukarela menyumbangkan kiprahnya di UKM Al-Izzah.

“Acara seminar ini terbuka untuk umum, sehingga saya sebagai mahasiswa yang bukan dari Program Studi Pendidikan Bahasa Arab dapat menimba ilmu tentang Bahasa Arab”, ungkapan Adifatus Syarofah sebagai mahasiswa Prodi Biologi.

Puncak acara Milad UKM Al-Izzah, yakni Khatmil Qur’an dan Sarasehan Alumni yang dilaksanakan pada pukul 19.00 WIB, di Mushola Kampus Barat IAIN Kudus. Kegiatan ini menjadi penutup acara yang khidmat meskipun kondisi cuaca yang kurang mendukung sebelum acara penutupan dimulai.

Di akhir acara, Semarak Milad UKM Al-Izzah, ditutup dengan pesan dari domisioner. Seperti Fatah Mauludin yang mengungkapkan bahwa, “Jangan cari apa-apa yang baik dari UKM Al-Izzah, tetapi berikan suatu kebaikan yang ada dalam diri kalian untuk UKM Al-Izzah”. Hal tersebut didukung oleh domisioner ketua UKM Al-Izzah periode 2018, Fajril Lu'luil Makmun, “Tuhan mengamanatkan Al-Izzah kepada kalian lewat Rois 'Am dan pengurus lainnya, maka berjuanglah di Al-Izzah sebagai bentuk pengabdian kepada tuhan, karna Al-Izzah bukan apa-apa tanpa kalian”. (Rizqia/Inay)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Konservasi Nilai dan Karakter

PENDIDIKAN NILAI DAN KARAKTER DI ERA SEKARANG Siyam Fitriyani Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Kudus, E-mail: fitriyanisiyam321@gmail.com Nomor Hp : 08816770699 ABSTRAK         Karakter bisa diartikan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku seseorang, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, berperilaku jelek, bisa dikatakan berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang berperilaku sesuai dengan kaidah moral bisa dikatakan orang yang berkarakter mulia. Nilai karakter konservasi adalah sikap pribadi yang stabil untuk selalu berusaha melindungi dan melestarikan nilai budaya serta perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Pendidikan karakter berbasis konservasi berupaya untuk menyemaikan dan mengembangkan nilai-nilai religius, jujur, peduli, toleran, demokratis, santun, cerdas, dan tangguh dalam bermasyarakat ataupun dalam diri mahasiswa dengan maksud agar mereka mampu menjadi...

7 Istilah Penting yang Wajib Kamu Ketahui sebagai Anggota Al Izzah, Nomor 5 Jarang Diketahui

Kamu masuk di UKM Al Izzah dan masih bingung sama istilah-istilah arabnya? Apalagi para anggota baru UKM Al - Izzah dan mahasiswa lain yang barang kali melirik untuk masuk di UKM ini. Mungkin beberapa kali pernah denger tapi gak paham dengan istilah tersebut. Tenang aja, kali ini semua pertanyaan - pertanyaan mu bakal terjawab nih. Berikut ini kami sajikan 7 istilah penting yang perlu kamu ketahui di UKM Al Izzah.  1. Maktab  Maktab merupakan tempat kesekretariatan UKM untuk segala keperluan Al Izzah mulai dari registrasi, penyimpanan file, inventaris dan lain-lain. Maktab ini juga berfungsi sebagai tempat sharing, diskusi, dan sekedar berkumpul bagi para pengurus maupun anggota UKM Al Izzah. Selain itu, di maktab pula terdapat berbagai macam buku dan kitab kajian bahasa Arab yang digunakan untuk belajar sekaligus sebagai referensi pembelajaran. Meskipun tempat ini tidak begitu luas namun maktab ini memiliki kenyamanan tersendiri sehingga setiap harinya pasti selalu ada orang ...

Abu Aswad Ad-Du'ali Sang Penemu Harakat

      (Gambar: http://tahfizhdulido.com)  Tidak bisa dipungkiri bahwa Al-Quran yang selalu kita baca saat ini ternyata amat jauh berbeda dengan Al-Qu'an asli pada zaman Rasulullah. Hal ini dikarenakan pada mulanya Al-Quran turun kepada Rasulullah tanpa adanya tanda baca dan syakal sama sekali. Barang tentu sangat sulit bagi kita untuk membacanya. Apalagi huruf-huruf yang memiliki bentuk yang sama tanpa adanya titik, pasti susah untuk membedakannya.  Berkat ijtihad para tabi'in dan Ulama' terdahulu yang telah berhasil memudahkan pembacaan Al-Quran yakni dengan memberikan tanda baca pada Al-Quran.  Al-Quran yang semula polos kemudian oleh Abu Aswad Ad-Du'ali diberikan titik agar membedakan huruf yang dibaca fathah, kasrah, atau dhammah.  Abu Aswad Ad-Du'ali yang memiliki nama asli Dzalam bin Amru bin Sufyan bin Jandal bin Yu'mar bin Du'ali lahir di Basrah yakni pada tahun 603 M. Ia merupakan murid kinasih Ali bin Abi Thalib. Abu Aswad Ad-Du'ali dikenal s...