Penulis : Maya Ludfiana
Mahasiswa Universitas Wahid Hasyim
Tahun ini tahun krisis bagi beberapa negara maju,
bahkan di negara Jerman dan turki terkena inflasi Minyak goreng.Di negara eropa
seperti Wakanda juga ada yang dijatah pembelian Minyak goreng perkeluarga (KK)
Jadi teringat Kisah Nabi Yusuf, mungkin beberapa dari
kita hanya tau tentang Percintaanya dengan Siti Zulaikha. Jadi Nabi yusuf
pernah dipenjara dan itu menjadi salah satu jalan allah mempertemukan Nabi
Yusuf dengan Raja mesir. Lalu pada kemudian hari Nabi yusuf dijadikan menteri
segala urusan.
Singkat cerita Nabi yusuf diminta untuk menafsirkan
mimpi si Raja mesir yang tidak bisa ditarfsirkan oleh ahli Nujum (peramal), dari Kesimpulan mimpinya itu dijelaskan kalau
Mesir ini akan ada kemakmuran dari hasil Panennya selama tujuh tahun. Lalu setelahnya akan ada Krisis pangan karena
musim paceklik . Ibaratnya pada tujuh tahun kita panen Sawit melimpah, setelah
itu tidak bisa nanem sawit karena krisis air. Seperti yang telah tercantum
dalam Q.S. Yusuf ayat 47-49 sebagai berikut artinya :
Dia (Yusuf) berkata, “Agar kamu bercocok tanam tujuh
tahun (berturut-turut) sebagaimana biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah
kamu biarkan di tangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan. 48. Kemudian
setelah itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit, yang menghabiskan apa
yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari apa
(bibit gandum) yang kamu simpan. 49. Setelah itu akan datang tahun, di mana
manusia diberi hujan (dengan cukup) dan pada masa itu mereka memeras (anggur).” (QS. Yusuf ayat 47-49).
Kemudian Raja mesir percaya dengan tafsiran mimpi nabi
yusuf tersebut. Setelah itu Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara lalu ditugaskan
menjadi Menteri segala Urusan, yang penting
Raja seneng karena masalah bisa diatasi.
Nabi yusuf pada akhirnya membuat Lumbung Gandum,
kemudian hasil panen seluruh petani dibeli oleh pemerintah mesir sekaligus
dicatat namanya. Seperti halnya pembukuan akuntansi. Hasil panen ini disimpen dilumbung dengan
baik. Nabi Yusuf menyimpan
sebagian gandum tetap dengan tangkainya dan sebagian lagi tanpa tangkai selama
dua tahun dengan lumbung yang
kedap udara yang tidak lembab agar hasil panen bisa bertahan awet untuk
beberapa tahun kedepan.
Sementara itu ada juga beberapa orang yg dibagian
oposisi pemerintah demo menolak rencana trsebut, pada akhirnya ada beberapa
orang yang berniat untuk menimbun gandum tidak dijual kepemerintah agar
mendapat keuntungan lebih. Pada akhirnya sebelum tiba waktunya paceklik gandum yang ditimbun tersebut busuk dan
berjamur.
Ketika tiba masa nya paceklik, orang-orang yang
menolak untuk mengumpulkan hasil pertanianpun rugi sendiri. Sang nabi pun membuka
lumbung gandumnya dan menjualnya dengan harga murah ke orang miskin. Dan dijual
dengan harga normal ke orang-orang lain yang mengumpulkan hasil pertanian. Lalu
untuk orang-orang yang menolak dijual
kepemerintah, nabi yusuf menjual gandum dengan harga tinggi. Jadi semua orang
yang telah mengumpulkan hasil pertanian sudah dicatat di pembukuan Nabi Yusuf.
Disini kita bisa mengambil pelajaran bahwa setiap
persoalan yang dihadapi harus menggunakan akal pikiran yang sehat karena sifat
wajibnya nabi yang fatonah. Yaitu Cerdas bisa kita jadikan sebagai patokan atau
motivasi untuk menghadapi persoalan dikemudian hari.
Bayangkan saja di Masa sebelum nabi isa Lahir sudah
ada sistem manajemen seperti itu.. Dari
mulai pembukuan (akuntansi) , manajemen Resiko,
tata kelola gudang, perencanaan infrastruktur. Bagaimana tidak, di setiap daerah dibuat tempat
penampungan dan ada admin pencatatan. Pantes saja mesir dianggap maju kala itu.
Dari situ kita sebenarnya Harusnya berfikir bahwa
Agama tidak melulu dibawa hanya dalam konteks kerohanian saja, bukan pada pendekatan ibadah saja akan tetapi
harus pada mengolah akal dan fikiran. Tidak melulu pada wawasan keagamaan saja
yang perlu ditingkatkan tapi juga pada pengetahuan lain baik itu tentang sains
dan ekonomi
Bisa dilihat bagaimana Nabi yusuf itu bisa memimpin
negara dan berdakwah dengan pendekatan membangun peradaban manusia. Kita kalau melihat kisah nabi pasti terfokus
pada keajaiban mukjizatnya saja lalu diri kita akan termotivasi dan rajin
ibadah karena ingin mendapat karomah. Padahal masih ada banyak kisah nabi yang
tidak hanya tentang ibadahnya akan tetapi banyak pengajaran yang akan kita
dapat dari kisah tauladan nabi antara lain tentang perekonomian, sains dan
lainnya. Masyaa allah
Nah kalau sekarang Indonesia Krisis Ekonomi karena
inflasi cara kita menolong diri kita bagaimana?
Hanya mengandalkan pemerintah? Tidak bisa..
Komentar
Posting Komentar